medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama terpukau menyaksikan bocah penyandang diasbilitas tuna netra saat membacakan puisi. Di atas panggung, bocah ini membawa secarik kertas dengan tulisan huruf braille.
Puisi ini merupakan karya Rivandli, 9. Ia juga membacakan sendiri puisi tersebut untuk memeriahkan acara puncak Hari Anak Jakarta Membaca (Hanjaba) 2016 di Gedung Balai Agung, Perkantoran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rivandli memulai membaca puisi dengan meraba ujung kertas. Suara murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 7 Jakarta ini lantang melontarkan bait demi bait puisinya. Puisi ini dipersembahkan untuk Ahok.
"Anak timah datang ke Jakarta, dia hadir dari desa, dengan membawa ambisi, dia mengubah kota jadi lebih baik. Terima kasih bapak Basuki Tjahaja Purnama, semangat kami untuk bapak," ucap Rivandly ketika membacakan sepenggal puisi buatannya.
Belum sampai selesai membaca puisi, suara Rivandli terdengar terbata-bata. Rupanya ia lupa sampai mana jarinya meraba huruf braille. Ahok pun lantas naik ke atas panggung untuk menyemangati Rivandli hingga puisi tersebut selesai dibaca.
Suara tepuk tangan lantas terdengar seantero ruangan Balai Agung Balai Kota DKI. Ahok mengaku kagum dengan puisi Rivandli yang dipesembahkan untuknya. Ahok berterima kasih kepada Rivandli atas puisin tersebut.
Penyelenggaraan Hanjaba tahun ini menjadi sangat signifikan karena bertepatan dengan dicanangkannya Provinsi DKI Jakarta sebagai Provinsi Literasi yang pertama di Indonesia. Salah satu misinya adalah membaca lima juta buku dan mempublikasikan satu juta buku dalam satu tahun.
Hal ini mengingat bahwa Hanjaba adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan literasi dan menumbuhkan minat, kegemaran, kebiasaan, dan budaya baca bagi masyarakat DKI Jakarta.
Hanjaba tahun ini diisi dengan berbagai macam kegiatan yaitu lomba mewarnai cover buku bagi anak SD, membuat komik bagi anak SMP, menulis resensi buku bagi anak SMA, menulis konten blog untuk umum. Keempat lomba tersebut dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kota/kabupaten di enam wilayah mulai bulan Juli 2016.
Disamping itu, ada juga lomba untuk anak berkebutuhan khusus yaitu lomba mewarnai buku bagi murid SDLB kelas 1-3 dan lomba menggambar perpustakaan bagi murid SDLB kelas 5-6. Untuk anak panti sosial diadakan lomba membaca puisi untuk anak usia 7 12 tahun dan lomba menulis pantun untuk remaja usia 13 18 tahun. Acara final lomba-lomba tersebut dilaksanakan di Perpustakaan Umum Cikini pada tanggal 30 -31 Agustus 2016.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama terpukau menyaksikan bocah penyandang diasbilitas tuna netra saat membacakan puisi. Di atas panggung, bocah ini membawa secarik kertas dengan tulisan huruf braille.
Puisi ini merupakan karya Rivandli, 9. Ia juga membacakan sendiri puisi tersebut untuk memeriahkan acara puncak Hari Anak Jakarta Membaca (Hanjaba) 2016 di Gedung Balai Agung, Perkantoran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rivandli memulai membaca puisi dengan meraba ujung kertas. Suara murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 7 Jakarta ini lantang melontarkan bait demi bait puisinya. Puisi ini dipersembahkan untuk Ahok.
"Anak timah datang ke Jakarta, dia hadir dari desa, dengan membawa ambisi, dia mengubah kota jadi lebih baik. Terima kasih bapak Basuki Tjahaja Purnama, semangat kami untuk bapak," ucap Rivandly ketika membacakan sepenggal puisi buatannya.
Belum sampai selesai membaca puisi, suara Rivandli terdengar terbata-bata. Rupanya ia lupa sampai mana jarinya meraba huruf braille. Ahok pun lantas naik ke atas panggung untuk menyemangati Rivandli hingga puisi tersebut selesai dibaca.
Suara tepuk tangan lantas terdengar seantero ruangan Balai Agung Balai Kota DKI. Ahok mengaku kagum dengan puisi Rivandli yang dipesembahkan untuknya. Ahok berterima kasih kepada Rivandli atas puisin tersebut.
Penyelenggaraan Hanjaba tahun ini menjadi sangat signifikan karena bertepatan dengan dicanangkannya Provinsi DKI Jakarta sebagai Provinsi Literasi yang pertama di Indonesia. Salah satu misinya adalah membaca lima juta buku dan mempublikasikan satu juta buku dalam satu tahun.
Hal ini mengingat bahwa Hanjaba adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan literasi dan menumbuhkan minat, kegemaran, kebiasaan, dan budaya baca bagi masyarakat DKI Jakarta.
Hanjaba tahun ini diisi dengan berbagai macam kegiatan yaitu lomba mewarnai cover buku bagi anak SD, membuat komik bagi anak SMP, menulis resensi buku bagi anak SMA, menulis konten blog untuk umum. Keempat lomba tersebut dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kota/kabupaten di enam wilayah mulai bulan Juli 2016.
Disamping itu, ada juga lomba untuk anak berkebutuhan khusus yaitu lomba mewarnai buku bagi murid SDLB kelas 1-3 dan lomba menggambar perpustakaan bagi murid SDLB kelas 5-6. Untuk anak panti sosial diadakan lomba membaca puisi untuk anak usia 7 12 tahun dan lomba menulis pantun untuk remaja usia 13 18 tahun. Acara final lomba-lomba tersebut dilaksanakan di Perpustakaan Umum Cikini pada tanggal 30 -31 Agustus 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)