Jakarta: Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air Jakarta Pusat, Abdul Rauf Gaffar, mengakui permasalahan normalisasi saluran di Jakarta Pusat cukup kompleks. Normalisasi saluran tak sekadar soal pembersihan saluran.
"Ada beberapa faktor permasalahan penanganan masalah saluran di Jakarta Pusat," ucap Abdul Rauf Gaffar saat diwawancarai di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat 4 Juni 2021.
Salah satu masalah adalah banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran. Fungsi saluran menjadi terganggu.
"Seperti di Kemayoran itu ada bangun di atas saluran. Bukan hanya di kecamatan itu saja, di kecamatan lain juga ditemukan bangunan di atas saluran," ucap Rauf.
Baca: Normalisasi di Kebon Kosong Terkendala Rumah Berdiri di Atas Saluran
Kemudian, saluran pembuangan limbah rumah tangga warga banyak dihubungkan ke dalam saluran drainase. Hal ini membuat endapan di saluran cepat menumpuk. Belum lagi soal aroma tak sedap.
"Akibatnya pencemaran air terjadi," tegas Rauf.
Masalah ketiga, beberapa wilayah di Jakpus berkontur cekungan. Wilayah yang masuk dalam cekungan rawan digenangi banjir. Masalah ini relatif mudah dimitigasi.
"Kita buat kolam olakan, tempatkan pompa mobile dan pompa stasioner, di wilayah rawan genangan," kata Rauf.
Jakarta: Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air Jakarta Pusat, Abdul Rauf Gaffar, mengakui permasalahan normalisasi saluran di
Jakarta Pusat cukup kompleks. Normalisasi saluran tak sekadar soal pembersihan saluran.
"Ada beberapa faktor permasalahan penanganan masalah saluran di Jakarta Pusat," ucap Abdul Rauf Gaffar saat diwawancarai di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat 4 Juni 2021.
Salah satu masalah adalah banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran. Fungsi saluran menjadi terganggu.
"Seperti di Kemayoran itu ada bangun di atas saluran. Bukan hanya di kecamatan itu saja, di kecamatan lain juga ditemukan bangunan di atas saluran," ucap Rauf.
Baca:
Normalisasi di Kebon Kosong Terkendala Rumah Berdiri di Atas Saluran
Kemudian, saluran pembuangan limbah rumah tangga warga banyak dihubungkan ke dalam saluran drainase. Hal ini membuat endapan di saluran cepat menumpuk. Belum lagi soal aroma tak sedap.
"Akibatnya pencemaran air terjadi," tegas Rauf.
Masalah ketiga, beberapa wilayah di Jakpus berkontur cekungan. Wilayah yang masuk dalam cekungan rawan digenangi
banjir. Masalah ini relatif mudah dimitigasi.
"Kita buat kolam olakan, tempatkan pompa mobile dan pompa stasioner, di wilayah rawan genangan," kata Rauf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
