Jakarta: Kepala Satuan Pelaksana Tugas (Kasatpel) Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Supriyadi, mengatakan banyak rumah berdiri di atas saluran di Kebon Kosong. Hal ini yang menghambat normalisasi.
"Mulai dari dapur, teras, penampungan air, ruang tamu, tepat di atas saluran," ucap Supriyadi saat di Kemayoran, Kamis, 3 Juni 2021.
Menurut dia, kondisi ini ditemukan di RW 01, 02, 03, 06, dan 07. Masalah lain ditemukan petugas pada normalisasi saluran di RW 08 dan 09.
Baca: Pengunjung Danau Sunter Membeludak, Wali Kota Sebut Kekurangan Personel
Selain bangunan di atas saluran, sedimentasi lumpur sudah cukup tebal karena lama tidak dikeruk. Di Kelurahan Kebon Kosong, banyak saluran yang sengaja dimatikan warga.
"Kita juga banyak bongkar bangunan yang menghambat normalisasi saluran. Sejauh ini tidak ada penolakan warga, jika ada penolakan pastinya normalisasi tidak akan berjalan," terang dia.
Di sisi lain, perbaikan saluran ini menggunakan batu kali agar air menyerap ke dalam tanah. Bila menggunakan U-Ditch dari beton, kata Supriyadi, air tidak bisa menyerap ke dalam tanah.
Memasuki cuaca ekstrem, saluran di wilayah RW 08 dan 09 Kebon Kosong diperbaiki. Proyek ini digarap atas permintaan warga yang wilayahnya selalu digenangi air tiap musim hujan.
"Saluran di sini diperbaiki dan dilakukan pengurasan dari endapan lumpur," ucap Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, saat meninjau normalisasi di Kemayoran.
Pengerjaan saluran dilakukan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat. Normalisasi diharapkan dapat mencegah banjir.
"Nanti juga akan dibuatkan crossing saluran dari RW 8 ke 9 agar menjadi satu aliran," ucap Bakwan.
Jakarta: Kepala Satuan Pelaksana Tugas (Kasatpel) Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan
Kemayoran,
Jakarta Pusat, Supriyadi, mengatakan banyak rumah berdiri di atas saluran di Kebon Kosong. Hal ini yang menghambat normalisasi.
"Mulai dari dapur, teras, penampungan air, ruang tamu, tepat di atas saluran," ucap Supriyadi saat di Kemayoran, Kamis, 3 Juni 2021.
Menurut dia, kondisi ini ditemukan di RW 01, 02, 03, 06, dan 07. Masalah lain ditemukan petugas pada normalisasi saluran di RW 08 dan 09.
Baca:
Pengunjung Danau Sunter Membeludak, Wali Kota Sebut Kekurangan Personel
Selain bangunan di atas saluran, sedimentasi lumpur sudah cukup tebal karena lama tidak dikeruk. Di Kelurahan Kebon Kosong, banyak saluran yang sengaja dimatikan warga.
"Kita juga banyak bongkar bangunan yang menghambat normalisasi saluran. Sejauh ini tidak ada penolakan warga, jika ada penolakan pastinya normalisasi tidak akan berjalan," terang dia.
Di sisi lain, perbaikan saluran ini menggunakan batu kali agar air menyerap ke dalam tanah. Bila menggunakan U-Ditch dari beton, kata Supriyadi, air tidak bisa menyerap ke dalam tanah.
Memasuki cuaca ekstrem, saluran di wilayah RW 08 dan 09 Kebon Kosong diperbaiki. Proyek ini digarap atas permintaan warga yang wilayahnya selalu digenangi air tiap musim hujan.
"Saluran di sini diperbaiki dan dilakukan pengurasan dari endapan lumpur," ucap Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, saat meninjau normalisasi di Kemayoran.
Pengerjaan saluran dilakukan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat. Normalisasi diharapkan dapat mencegah banjir.
"Nanti juga akan dibuatkan crossing saluran dari RW 8 ke 9 agar menjadi satu aliran," ucap Bakwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)