medcom.id, Jakarta: Sejumlah warga masih bertahan di kawasan Kalijodo. Warga beralasan ingin menyaksikan langsung pembongkaran oleh Pemprov DKI Jakarta.
Siti, 51, mengatakan, ia bersama keluarganya menolak direlokasi. Ia tak takut alat berat sebentar lagi menggaruk rumahnya.
"Saya hanya mau menyaksikan sendiri. Rumah saya yang baru dibangun ini akan dibongkar sama pemerintah. Saya hanya ingin lihat buat terakhir kalinya," tutur Siti saat ditemui di rumahnya, di RT 04 RW 05 Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Ibu empat orang cucu ini menuturkan, keluarganya baru saja membangun kembali rumahnya dengan modal hasil jualan warung kelontongan. Rumah itu, kata dia, rencananya beberapa kamar akan disewakan.
"Saya habis Rp400 juta, rumah ini baru beres renovasi. Enam kamar mau dibuat kosan," ucap dia.
Siti mengaku, ia dan keluarganya tidak berniat untuk tinggal di rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Menurut dia, penggantian dari pemerintah tak sebanding dengan biaya rumah yang dibagunnya.
"Saya keluar uang bikin rumah berapa, terus mau kerja apa, mau dagang apa di rusun," ucap pengurus PKK RW 05 ini.
Sementara waktu, kata Siti, ia akan menumpang di rumah kerabat menunggu hasil proses hukum yang dilakukan warga Kalijodo selesai. Warga, kata dia, telah menggugat Pemprov DKI ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Harapannya supaya mendapatkan kompensasi bangunan yang dibongkar. Kita masih nunggu hasil sidang," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah warga masih bertahan di kawasan Kalijodo. Warga beralasan ingin menyaksikan langsung pembongkaran oleh Pemprov DKI Jakarta.
Siti, 51, mengatakan, ia bersama keluarganya menolak direlokasi. Ia tak takut alat berat sebentar lagi menggaruk rumahnya.
"Saya hanya mau menyaksikan sendiri. Rumah saya yang baru dibangun ini akan dibongkar sama pemerintah. Saya hanya ingin lihat buat terakhir kalinya," tutur Siti saat ditemui di rumahnya, di RT 04 RW 05 Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Ibu empat orang cucu ini menuturkan, keluarganya baru saja membangun kembali rumahnya dengan modal hasil jualan warung kelontongan. Rumah itu, kata dia, rencananya beberapa kamar akan disewakan.
"Saya habis Rp400 juta, rumah ini baru beres renovasi. Enam kamar mau dibuat kosan," ucap dia.
Siti mengaku, ia dan keluarganya tidak berniat untuk tinggal di rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Menurut dia, penggantian dari pemerintah tak sebanding dengan biaya rumah yang dibagunnya.
"Saya keluar uang bikin rumah berapa, terus mau kerja apa, mau dagang apa di rusun," ucap pengurus PKK RW 05 ini.
Sementara waktu, kata Siti, ia akan menumpang di rumah kerabat menunggu hasil proses hukum yang dilakukan warga Kalijodo selesai. Warga, kata dia, telah menggugat Pemprov DKI ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Harapannya supaya mendapatkan kompensasi bangunan yang dibongkar. Kita masih nunggu hasil sidang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)