Suasana ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta. Medcom.id/Christian.
Suasana ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta. Medcom.id/Christian.

Tren Kematian di Jakarta Didominasi 60 Tahun ke Atas

Antara • 16 Mei 2023 04:00
Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut tren kasus kematian di wilayah setempat didominasi penduduk berusia 60 tahun ke atas. Angka itu berdasarkan data yang dihimpun sejak 8-14 Mei 2023.
 
“Untuk puncak kematian biasanya mundur tujuh sampai 14 hari dari puncak kasus, karena rata-rata kematian butuh waktu tujuh sampai 14 hari dari sejak masuk rawat inap di rumah sakit,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama kepada Antara, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
 
Ngabila menuturkan dalam kurun waktu sepekan terakhir, ada 22 kematian akibat terinfeksi covid-19. Dengan rincian usia di bawah 10 tahun (satu orang), usia 21-30 tahun (dua orang), usia 31-40 (satu orang), usia 41-50 (empat orang), usia 51-60 (tiga orang), dan di atas usia 60 tahun (11 orang).

Sedangkan berdasarkan status vaksinasinya, 50 persen belum mendapatkan vaksinasi covid-19 sama sekali. Kemudian 50 persen lainnya belum melengkapi dosis keempat.
 
Terkait dengan kematian di atas usia 60 tahun, 11 lansia yang meninggal itu, tujuh orang di antaranya berstatus belum divaksin covid-19, satu orang sudah mendapatkan dosis kedua, sedangkan tiga orang lainnya menerima dosis ketiga.
 
Kematian juga terjadi karena semua lansia memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang bisa menimbulkan keparahan dari gejala covid-19.
 
“Dengan ini menjadi pengingat kita untuk mencegah keparahan gejala dan kematian dengan vaksinasi lengkap dan segera melakukan deteksi dini melalui swab PCR atau Antigen bila bergejala, serta rajin mengontrol kondisi komorbid bersama tenaga kesehatan terkait,” jelas dia.
Baca: Ribuan Makam TPU Jatisari Kota Bekasi Terendam Banjir

Lebih lanjut, tren keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) di Provinsi DKI Jakarta cenderung turun menjadi 12 persen hingga 14 Mei 2023. Ngabila meminta masyarakat tetap bekerja sama memutus rantai penularan dengan disiplin memakai masker, menjaga imunitas tubuh dengan melengkapi vaksin covid-19, dan menjalankan pola hidup yang sehat.
 
“Kami tetap mengimbau masyarakat untuk jangan panik dan tetap tenang, dan tetap mematuhi protokol kesehatan meski kondisi covid-19 masih sangat terkendali,” ucap dia.
 
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan situasi covid-19 di Indonesia mengalami penurunan angka kasus konfirmasi dari situasi usai libur Lebaran 2023 yang berada di angka rata-rata 2.000-an kasus per hari. Batas aman di Indonesia yang menjadi panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada di rata-rata 8.000-an kasus.
 
Supaya masyarakat bisa tetap terlindungi dalam jangka panjang, Syahril mengimbau semua pihak agar segera melakukan vaksinasi covid-19. Karena, kata dia, tren kasus masih bersifat fluktuatif meski kedaruratan covid-19 internasional sudah dicabut.
 
“Vaksinasi tetap menjadi hal penting untuk perlindungan dari sakit yang berat hingga masuk ke rumah sakit," kata dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan