Jakarta: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta telah menyiapkan langkah menghadapi pendatang. Salah satunya melalui program penataan administrasi kependudukan.
"Program penataan dan penertiban dokumen kependudukan dalam rangka menekan mobilitas penduduk agar data kependudukan dapat akurat," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin kepada Medcom.id, Minggu, 14 April 2024.
Budi menyebut dalam waktu dekat, pihaknya bakal menonaktifkan nomor induk kependudukan (NIK) milik warga yang telah meninggal. Jumlahnya sebanyak 81 ribu lebih.
"(Warga) yang sudah tidak (tinggal di alama) namun masih digunakan sebanyak 13.000an," jelasnya.
Budi menekankan saat ini penduduk di Jakarta mencapai 11.337.563 jiwa. Dengan luas wilayah DKI Jakarta sebesar 661,5 km per segi maka terdapat 17 jiwa dalam tiap meter perseginya.
"Jika hal ini tidak ditata dengan baik, kehidupan di Jakarta nantinya menjadi tidak nyaman bagi warganya," terangnya.
Namun, Dukcapil memprediksi pendatang baru yang akan mengadu nasib di Jakarta menurun. Hal ini berkaca dari lebaran tahun sebelumnya.
"Akan turun diprediksi sebesar 10 ribu sampai 15 ribu orang," kata Budi.
Budi membeberkan tren jumlah pendatang pasca lebaran selama empat tahun terakhir. Sebanyak 24.043 pendatang pada 2020, menurun pada 2021 sebanyak 20.046 pendatang.
Sempat meningkat pada 2022 sebanyak 27.478 dan kembali turun pada 2023 sebanyak 25.918 pendatang. Ia menilai salah satu penyebab menurunnya pendatang karena secara umum pembanguan nasional saat ini sudah mulai merata.
Jakarta: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil)
DKI Jakarta telah menyiapkan langkah menghadapi pendatang. Salah satunya melalui program penataan administrasi kependudukan.
"Program penataan dan penertiban dokumen kependudukan dalam rangka menekan mobilitas penduduk agar data kependudukan dapat akurat," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin kepada
Medcom.id, Minggu, 14 April 2024.
Budi menyebut dalam waktu dekat, pihaknya bakal menonaktifkan nomor induk kependudukan (NIK) milik warga yang telah meninggal. Jumlahnya sebanyak 81 ribu lebih.
"(Warga) yang sudah tidak (tinggal di alama) namun masih digunakan sebanyak 13.000an," jelasnya.
Budi menekankan saat ini penduduk di Jakarta mencapai 11.337.563 jiwa. Dengan luas wilayah
DKI Jakarta sebesar 661,5 km per segi maka terdapat 17 jiwa dalam tiap meter perseginya.
"Jika hal ini tidak ditata dengan baik, kehidupan di Jakarta nantinya menjadi tidak nyaman bagi warganya," terangnya.
Namun, Dukcapil memprediksi pendatang baru yang akan mengadu nasib di
Jakarta menurun. Hal ini berkaca dari lebaran tahun sebelumnya.
"Akan turun diprediksi sebesar 10 ribu sampai 15 ribu orang," kata Budi.
Budi membeberkan tren jumlah pendatang pasca lebaran selama empat tahun terakhir. Sebanyak 24.043 pendatang pada 2020, menurun pada 2021 sebanyak 20.046 pendatang.
Sempat meningkat pada 2022 sebanyak 27.478 dan kembali turun pada 2023 sebanyak 25.918 pendatang. Ia menilai salah satu penyebab menurunnya pendatang karena secara umum pembanguan nasional saat ini sudah mulai merata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)