Kaum transgender membagikan brosur penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 1 Desember 2016. Antara Foto/Prasetia Fauzani
Kaum transgender membagikan brosur penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 1 Desember 2016. Antara Foto/Prasetia Fauzani

Titik Kumpul Penderita HIV/AIDS di Jakarta

Nur Azizah • 01 Desember 2016 15:41
medcom.id, Jakarta: Jumlah penderita HIV di Jakarta mencapai 2.555 orang. Sedangkan jumlah penderita AIDS di Ibu Kota, berdasarkan laporan triwulan II dari Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 69 orang.
 
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, penderita HIV/AIDS berasal dari empat kelompok, yakni pekerja seks komersial, laki-laki suka laki-laki (LSL), penggunaan narkoba dengan jarum suntik, dan waria.
 
"Penyebaran penderita HIV karena LSL paling banyak di Jakarta Pusat," kata Widyastuti kepada Metrotvnews.com, Kamis (1/12/2016). Penderita HIV karena LSL paling banyak tinggal di kawasan Tanah Abang, Johar Baru, dan Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Penderita HIV karena penggunaan narkoba dengan jarum suntik paling banyak di Johar Baru, Pasar Senen, Tanah Abang, dan Menteng, Jakarta Pusat dan di Pulo Gadung, Matraman, Kramat Jati, dan Duren Sawit, Jakarta Timur.
 
Adapun penyebaran penderita HIV karena wanita pekerja seks komersial (PSK) paling banyak di Jakarta Utara. Berdasarkan hasil survei terpadu biologis dan perilaku 2015, PSK penderita HIV di Jakarta Utara paling banyak di Penjaringan dan Tanjung Priok.
 
Penderita HIV karena PSK tidak langsung di Jakarta Barat paling banyak berada di kawasan Tamansari, Kembang, Grogol Petamburan, dan cengkareng.
 
Penderita HIV dari kalangan waria diduga banyak tinggal wilayah Jakarta Pusat dan Utara. Di Jakarta Pusat, wilayah yang diperkirakan menjadi titik kumpul waria, yakni Setia Budi, Tanah Abang, dan Pasar Baru.
 
Sedangkan waria di Jakarta Utara paling banyak di Pademangan, Penjaringan, Koja, dan Tanjung Priok.
 
Widyastuti menyampaikan, separuh dari 92.920 estimasi penderita HIV/AIDS di Jakarta belum terdeteksi. "Baru sekitar 41 ribu orang yang terdeteksi. Sisanya masih tersebar dan kami tidak tahu ada di mana. Tetapi kami sudah petakan," ujar Widyastuti.
 
Mantan Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat itu akan menggunakan peta titik kumpul untuk menemukan penderita HIV yang belum terdeteksi. "Nanti kami yang akan ke tempat itu. Sistemnya jemput bola," pungkas Widyastuti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan