Kepala BPTJ Bambang Prihartono--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia
Kepala BPTJ Bambang Prihartono--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia

Lahan DPR Dilirik jadi Kantong Parkir Ojek Online

M Rodhi Aulia • 01 Agustus 2017 09:27
medcom.id, Jakarta: Lahan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilirik menjadi kantong parkir ojek online dan pangkalan. Ini sebagai bentuk siasat pemerintah mengatasi kemacetan di sekitar stasiun Palmerah.
 
"Kami masih lihat peluang (lahan DPR)," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Bambang Prihartono di Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.
 
Bambang menyadari pihaknya tidak bisa begitu saja melarang pengemudi ojek online maupun pangkalan beroperasi di sekitar stasiun. Akan tetapi, pihaknya berusaha mengatur agar lalu lintas di sekitar stasiun tidak tersendat.

"Kalau memang ada peluang (lahan DPR dijadikan kantong parkir), kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait," ujar dia.
 
Bambang bersyukur tanpa ada komando dari pihaknya, sejumlah pengemudi ojek online mulai tidak parkir di jalan. Pasalnya mereka memanfaatkan lahan di depan salah satu gerbang samping DPR yang tidak digunakan. "Ini ternyata tanpa by design, sangat bermanfaat," ujar dia.

Bambang mengungkapkan hal serupa telah ia lakukan di sekitar stasiun Dukuh Atas. Pihaknya dapat menggunakan lahan PD Pasar Jaya untuk kepentingan parkir kendaraan sekitar stasiun.
 
"Kami lagi bicara kantong pengendapan. Pangkalan mereka (ojek online dan pangkalan). Karena mereka tidak bisa di jalan begini. Kemarin kami di Dukuh Atas sudah dapat lahan kosong. Milik PD Pasar Jaya. Peluang seperti itu harus kita manfaatkan seoptimal mungkin," ujar dia.
 
Setidaknya, kata Bambang, pihaknya menyoroti 17 stasiun yang tersebar di area Jabodetabek. Di antaranya Palmerah, Tebet, Tanah Abang, dan Senen.
 
"Terus terang kecepatan pertumbuhan penumpang kereta api dengan prasarana pendukungnya di sekitar stasiun, tidak seimbang. Tugas pemerintah supaya terjadi keseimbangan," ujar dia.
 
Bambang berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk warga sekitar untuk mendukung terbangunnya intermoda dengan baik. Pembangunan ini penting mengingat target pemerintah penumpang kereta hingga 2 juta orang perhari.
 
"Tadi kita coba lihat sekitar stasiun tumbuh usaha penitipan motor. Kita ajak ngobrol. Kira-kira kalau investasinya diperbesar, kalau ada pemodal atau investor bersedia enggak? Kita harus bersinergi dengan stakeholder yang ada. Enggak bisa sendirian. Dengan warga, swasta dan lain-lain. Sehingga terbangun intermodanya," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan