medcom.id, Jakarta: Dalam satu hari Ditlantas Polda Metro Jaya menilang 274 pengendara mobil dan sepeda motor yang nekat menerobos busway di sejumlah koridor. Jumlah itu akan terus bertambah mengingat razia koridor TransJakarta bakal dilakukan secara rutin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, meski memberikan sanksi maksimal upaya sterilisasi jalur TransJakarta yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta anggota Ditlantas Polda Metro Jaya belum efektif hingga hari kedua.
"Masih ada pelanggaran-pelanggaran kita temukan. Lima koridor belum efektif, karena pembatas jalannya belum ditinggikan dan belum ada palang pintunya. Ini yang mengakibatkan kita belum maksimal untuk sterilisasi," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).
Awi mengungkapkan, sterilisasi paling efektif di koridor 1, 3, 4, 5, 6 dan 9. Koridor itu memiliki pembatas jalan yang tinggi dan dilengkapi portal di tiap pintu masuk.
Petugas jaga jalur Tranjakarta yang diikuti dengan pemasangan MCB. Foto: Antara/Agung Rajasa.
Awi menekankan, pada intinya sterilisasi dilakukan untuk mengajak pengguna kendaraan pibadi beralih pada moda transportasi umum. Selama sterilisasi hari pertama masih ada ratusan pelanggar yang menyerobot jalur TransJakarta. "Ada sekitar 274 pelanggaran dilakukan penilangan," kata Awi.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Sunardi Sinaga mengakui hingga saat ini baru enam koridor yang menggunakan separator Movable Concrete Barrier (MCB). Pembatas jalan itu diyakini dapat mengurangi kendaraan yang kerap menerobos jalur TranJakarta.
Sunardi meyakini, koridor yang telah dipasangi MCB ini steril dari kendaraan selain bus TransJakarta. Selain pemasangan MCB, petugas Dishub dan polisi melakukan penjagaan. Menurutnya, polisi lebih mudah menindak pengemudi di jalur yang telah dipasangi MCB.
medcom.id, Jakarta: Dalam satu hari Ditlantas Polda Metro Jaya menilang 274 pengendara mobil dan sepeda motor yang nekat menerobos busway di sejumlah koridor. Jumlah itu akan terus bertambah mengingat razia koridor TransJakarta bakal dilakukan secara rutin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, meski memberikan sanksi maksimal upaya sterilisasi jalur TransJakarta yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta anggota Ditlantas Polda Metro Jaya belum efektif hingga hari kedua.
"Masih ada pelanggaran-pelanggaran kita temukan. Lima koridor belum efektif, karena pembatas jalannya belum ditinggikan dan belum ada palang pintunya. Ini yang mengakibatkan kita belum maksimal untuk sterilisasi," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).
Awi mengungkapkan, sterilisasi paling efektif di koridor 1, 3, 4, 5, 6 dan 9. Koridor itu memiliki pembatas jalan yang tinggi dan dilengkapi portal di tiap pintu masuk.
Petugas jaga jalur Tranjakarta yang diikuti dengan pemasangan MCB. Foto: Antara/Agung Rajasa.
Awi menekankan, pada intinya sterilisasi dilakukan untuk mengajak pengguna kendaraan pibadi beralih pada moda transportasi umum. Selama sterilisasi hari pertama masih ada ratusan pelanggar yang menyerobot jalur TransJakarta. "Ada sekitar 274 pelanggaran dilakukan penilangan," kata Awi.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Sunardi Sinaga mengakui hingga saat ini baru enam koridor yang menggunakan separator Movable Concrete Barrier (MCB). Pembatas jalan itu diyakini dapat mengurangi kendaraan yang kerap menerobos jalur TranJakarta.
Sunardi meyakini, koridor yang telah dipasangi MCB ini steril dari kendaraan selain bus TransJakarta. Selain pemasangan MCB, petugas Dishub dan polisi melakukan penjagaan. Menurutnya, polisi lebih mudah menindak pengemudi di jalur yang telah dipasangi MCB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)