medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta memiliki impian besar ingin membangun trotoar yang terpasang di seluruh jalan Jakarta sepanjang 2.600 kilometer (km) hingga 2018. Pembangunan itu guna menyambut Asian Games dan membawa nama baik Indonesia, khususnya di kancah internasional.
"Sampai akhir 2017 kami akan kerja keras membangun trotoar. Pembangunan trotoar hingga 2018, guna sambut Asian Games. Kita kalau jalan dan angkutan baik, maka akan dipandang baik oleh kancah internasional," ucap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ditemui usai acara 'Pencanangan Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional dan Peresmian Portal S Ramah Disabilitas' di depan pintu RSCM, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
Pembangunan trotoar, menurut Basuki, tidak hanya dibangun untuk orang biasa pada umumnya, tapi juga untuk kaum disabilitas. Rencana pembangunan ini sudah dicanangkan sejak lama.
"Itu selain trotoar, kami juga sudah berencana membuat hal serupa pada trotoar-trotoar lain yang ada di Jakarta. Ini kerja baik dari PU (pekerjaan Umum) dan Perhubungan. Bisa lihat kan. PNS juga ada yang baik. Kami mulai seperti ini di tempat yang kelebihan jalur. Kami sudah mencanangkan, jalan-jalan yang kelebihan jalur akan dijadikan jalur pedestrian," terang pria yang disapa Ahok.
Pada tahun ini, Ahok menekankan, pembangunan trotoar bakal selesai di bangun dari kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Bundaran HI.
"Yang paling penting kita menyongsong Asean Games 2018. Kami harap, trotoar dari Monas sampai Senayan itu sudah lebar, rata-rata 9-9,5 meter dan tentu kita akan pasang portal (kurva) S," ucap Ahok.
Ahok juga menyayangkan semua pihak yang sempat mengeluhkan pelebaran trotoar, karena dianggap mempersempit ruas jalan kendaraan bermotor.
"Pemangkasan ruas jalan yang lebih agar ruas jalur lalu lintas DKI konsisten. Dulu orang protes kenapa jalan sempit, dipersempit. Itu jumlah jalan dibuat tiga jalurnya konsisten, kalau ada empat pasti masalah, pasti macet," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta memiliki impian besar ingin membangun trotoar yang terpasang di seluruh jalan Jakarta sepanjang 2.600 kilometer (km) hingga 2018. Pembangunan itu guna menyambut Asian Games dan membawa nama baik Indonesia, khususnya di kancah internasional.
"Sampai akhir 2017 kami akan kerja keras membangun trotoar. Pembangunan trotoar hingga 2018, guna sambut Asian Games. Kita kalau jalan dan angkutan baik, maka akan dipandang baik oleh kancah internasional," ucap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ditemui usai acara 'Pencanangan Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional dan Peresmian Portal S Ramah Disabilitas' di depan pintu RSCM, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
Pembangunan trotoar, menurut Basuki, tidak hanya dibangun untuk orang biasa pada umumnya, tapi juga untuk kaum disabilitas. Rencana pembangunan ini sudah dicanangkan sejak lama.
"Itu selain trotoar, kami juga sudah berencana membuat hal serupa pada trotoar-trotoar lain yang ada di Jakarta. Ini kerja baik dari PU (pekerjaan Umum) dan Perhubungan. Bisa lihat kan. PNS juga ada yang baik. Kami mulai seperti ini di tempat yang kelebihan jalur. Kami sudah mencanangkan, jalan-jalan yang kelebihan jalur akan dijadikan jalur pedestrian," terang pria yang disapa Ahok.
Pada tahun ini, Ahok menekankan, pembangunan trotoar bakal selesai di bangun dari kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Bundaran HI.
"Yang paling penting kita menyongsong Asean Games 2018. Kami harap, trotoar dari Monas sampai Senayan itu sudah lebar, rata-rata 9-9,5 meter dan tentu kita akan pasang portal (kurva) S," ucap Ahok.
Ahok juga menyayangkan semua pihak yang sempat mengeluhkan pelebaran trotoar, karena dianggap mempersempit ruas jalan kendaraan bermotor.
"Pemangkasan ruas jalan yang lebih agar ruas jalur lalu lintas DKI konsisten. Dulu orang protes kenapa jalan sempit, dipersempit. Itu jumlah jalan dibuat tiga jalurnya konsisten, kalau ada empat pasti masalah, pasti macet," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)