Jakarta: Pasar tradisional di DKI Jakarta terancam tutup jika masyarakat tak patuh penerapan social distancing atau jaga jarak sosial. Jarak sosial juga perlu dilakukan di pasar karena banyaknya interaksi manusia.
"Jika tidak dilakukan, fatal. Pasar akan tutup, pembeli dan pedagang tidak akan mendapatkan barang," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin melalui video dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Arief mengatakan potensi penyebaran virus di pasar sangat besar. Otoritas pengelola pasar telah melakukan berbagai upaya antisipasi.
Pertama, menyemprot disinfektan kepada 153 pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. Kemudian, memfasilitasi hand sanitizer di pintu-pintu masuk pasar dan menyediakan ruangan tes kesehatan bagi suspek korona.
"Gunakan masker saat di pasar. Itu upaya-upaya yang kita lakukan," ujarnya.
Baca: 153 Pasar di Jakarta Disemprot Disinfektan
Namun, beragam upaya pencegahan itu tidak akan berhasil jika masyarakat tidak ikut berpartisipasi mencegah penularan virus korona itu. Dia meminta masyarakat tidak berdempet-dempetan di pasar saat jual-beli.
"Kita telah mengatur standar operasional pasar. Pembeli jangan bergerombol, menggunakan masker, jangan ke pasar jika sakit, dan jangan bawa anak," tuturnya.
Arief menilai banyak masyarakat yang belum sadar akan bahayanya virus korona. Maka itu, pihaknya akan terus menyosialisasikan penerapan social distancing untuk mencegah penyebaran virus korona (covid-19).
Baca: Lockdown Bisa Dihindari Jika Disiplin Social Distancing
Jakarta: Pasar tradisional di DKI Jakarta terancam tutup jika masyarakat tak patuh penerapan
social distancing atau jaga jarak sosial. Jarak sosial juga perlu dilakukan di pasar karena banyaknya interaksi manusia.
"Jika tidak dilakukan, fatal. Pasar akan tutup, pembeli dan pedagang tidak akan mendapatkan barang," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin melalui video dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Arief mengatakan potensi penyebaran virus di pasar sangat besar. Otoritas pengelola pasar telah melakukan berbagai upaya antisipasi.
Pertama, menyemprot disinfektan kepada 153 pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. Kemudian, memfasilitasi
hand sanitizer di pintu-pintu masuk pasar dan menyediakan ruangan tes kesehatan bagi suspek korona.
"Gunakan masker saat di pasar. Itu upaya-upaya yang kita lakukan," ujarnya.
Baca:
153 Pasar di Jakarta Disemprot Disinfektan
Namun, beragam upaya pencegahan itu tidak akan berhasil jika masyarakat tidak ikut berpartisipasi mencegah penularan virus korona itu. Dia meminta masyarakat tidak berdempet-dempetan di pasar saat jual-beli.
"Kita telah mengatur standar operasional pasar. Pembeli jangan bergerombol, menggunakan masker, jangan ke pasar jika sakit, dan jangan bawa anak," tuturnya.
Arief menilai banyak masyarakat yang belum sadar akan bahayanya virus korona. Maka itu, pihaknya akan terus menyosialisasikan penerapan
social distancing untuk mencegah penyebaran virus korona (covid-19).
Baca:
Lockdown Bisa Dihindari Jika Disiplin Social Distancing Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)