medcom.id, Jakarta: Eko Prasetyo, 22, pemuda yang diduga korban salah tangkap dan dipukuli oknum Satpol PP saat terjadi penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, telah menjalani operasi di bagian kepalanya.
Hal tersebut disampaikan saudara sepupu Eko, Yani. Dia mengatakan operasi dilakukan pada Kamis, 20 Agustus, malam. Kini Eko masih terbaring lemah di ruang Intensif Care Unit (ICU).
"Setelah operasi kepala, hari Kamis malam, sejak Jumat pukul 03.00 WIB sampai saat ini masih di ICU," kata Yani saat berbincang dengan Metrotvnews.com di RS St. Carolus, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Operasi yang harus dijalani Eko, lantaran ada pembuluh darah yang pecah pada bagian Kepala. Yani menjelaskan, diketahui ada pembuluh darah yang pecah setelah dilakukan rontgen.
Selain pembuluh darah di bagian kepalanya pecah, menurut Yani, EKo mengalami patah tulang di bagian rahang.
"Dioperasi di bagian kepala karena hasil rontgen menyatakan pembuluh darahnya pecah. Jadi ada pendarahan di otak, lalu rahang di wajah patah," katanya.
Nasib nahas dialami Eko Prasetyo, 22, lantaran babak belur dihakimi oknum Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus. Eko dituding sebagai provokator penolakan penggusuran.
medcom.id, Jakarta: Eko Prasetyo, 22, pemuda yang diduga korban salah tangkap dan dipukuli oknum Satpol PP saat terjadi penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, telah menjalani operasi di bagian kepalanya.
Hal tersebut disampaikan saudara sepupu Eko, Yani. Dia mengatakan operasi dilakukan pada Kamis, 20 Agustus, malam. Kini Eko masih terbaring lemah di ruang
Intensif Care Unit (ICU).
"Setelah operasi kepala, hari Kamis malam, sejak Jumat pukul 03.00 WIB sampai saat ini masih di ICU," kata Yani saat berbincang dengan Metrotvnews.com di RS St. Carolus, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Operasi yang harus dijalani Eko, lantaran ada pembuluh darah yang pecah pada bagian Kepala. Yani menjelaskan, diketahui ada pembuluh darah yang pecah setelah dilakukan rontgen.
Selain pembuluh darah di bagian kepalanya pecah, menurut Yani, EKo mengalami patah tulang di bagian rahang.
"Dioperasi di bagian kepala karena hasil rontgen menyatakan pembuluh darahnya pecah. Jadi ada pendarahan di otak, lalu rahang di wajah patah," katanya.
Nasib nahas dialami Eko Prasetyo, 22, lantaran babak belur dihakimi oknum Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus. Eko dituding sebagai provokator penolakan penggusuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)