Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiagakan seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas tingkat kecamatan siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Kebijakan ini merespons banyaknya warga yang jatuh sakit akibat terdampak polusi udara. Terdapat 44 Puskesmas dan 31 RSUD Pemprov DKI dioperasikan 24 jam untuk masyarakat.
"Di Puskesmas pun telah tersedia Poli Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangan dikutip di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Menurut Ani, pihaknya juga meminta tenaga sanitasi di lingkungan RSUD dan Puskesmas untuk mengukur kualitas udara secara berkala. Petugas tidak hanya mengukur kualitas udara pada ruang-ruang fasilitas pelayanan kesehatan, tapi juga akan berkunjung ke sekolah terdekat dan mengukur kualitas udara di ruang kelas.
"Pengukuran kualitas udara secara indoor di ruang tunggu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan satu ruang kelas di satu sekolah terdekat," kata Ani.
Selain itu, Dinkes DKI juga bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan skrining kesehatan kepada anak-anak. Sebab, anak-anak masuk kategori rentan terpapar penyakit di tengah buruknya kualitas udara Jakarta.
Untuk diketahui, kualitas udara di Jakarta kembali tidak sehat dengan menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Selasa pagi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Selasa sekitar pukul 07.13 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 153.
Adapun kualitas udara di DKI pada Senin kemarin telah membaik dengan kategori sedang. Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 95.
Pada Selasa pagi, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2,5, dengan nilai konsentrasi 64,5 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut lebih dari 12,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Jakarta: Dinas Kesehatan
(Dinkes) DKI Jakarta menyiagakan seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas tingkat kecamatan siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Kebijakan ini merespons banyaknya warga yang jatuh sakit akibat terdampak
polusi udara. Terdapat 44 Puskesmas dan 31 RSUD Pemprov DKI dioperasikan 24 jam untuk masyarakat.
"Di Puskesmas pun telah tersedia Poli Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangan dikutip di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Menurut Ani, pihaknya juga meminta tenaga sanitasi di lingkungan RSUD dan Puskesmas untuk mengukur kualitas udara secara berkala. Petugas tidak hanya mengukur kualitas udara pada ruang-ruang fasilitas pelayanan kesehatan, tapi juga akan berkunjung ke sekolah terdekat dan mengukur kualitas udara di ruang kelas.
"Pengukuran kualitas udara secara
indoor di ruang tunggu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan satu ruang kelas di satu sekolah terdekat," kata Ani.
Selain itu, Dinkes DKI juga bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan skrining kesehatan kepada anak-anak. Sebab, anak-anak masuk kategori rentan terpapar penyakit di tengah buruknya kualitas udara Jakarta.
Untuk diketahui, kualitas udara di Jakarta kembali tidak sehat dengan menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Selasa pagi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Selasa sekitar pukul 07.13 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 153.
Adapun kualitas udara di DKI pada Senin kemarin telah membaik dengan kategori sedang. Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 95.
Pada Selasa pagi, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2,5, dengan nilai konsentrasi 64,5 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut lebih dari 12,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)