Pejalan kaki berjalan di trotoar. (MTVN/Galih Pradipta)
Pejalan kaki berjalan di trotoar. (MTVN/Galih Pradipta)

Tahun Ini, Perbaikan Trotoar Dilakukan di 48 Lokasi

Intan fauzi • 14 Juli 2016 23:17
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan untuk menata dan memperbaiki trotoar di sejumlah lokasi di Ibu Kota. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, tahun ini perbaikan trotoar dilakukan di 48 lokasi yang tersebar di 42 kecamatan.
 
"Dari jumlah tersebut, sebanyak enam titik dikerjakan oleh Dinas, sementara selebihnya dikerjakan oleh Suku Dinas di masing-masing wilayah," kata Yusmada dalam rilisnya, Kamis (14/7/2016).
 
Yusmada melanjutkan, keenam titik lokasi penataan trotoar yang akan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga, antara lain kawasan Tanah Abang, Caringin, sekitar Rusun Daan Mogot, sekitar kawasan Terminal Rawamangun, kawasan Pluit, serta kawasan Blok M. Keenam titik itu akan menjadi contoh di enam wilayah Jakarta.

Saat ini proses pengerjaan perbaikan trotoar sudah masuk proses penandantangan kontrak. Diharapkan, kata Yusmada, paling lambat semua kontrak sudah ditandatangani awal bulan depan.
 
Menurut Yusmada, pengerjaan seluruh penataan trotoar memakan biaya sampai Rp250 miliar. Proyek dilakukan lewat pengadaan e-katalog LKPP.
 
"Akhir Juni lalu, kami mengajak vendor meninjau pengerjaan trotoar serta mock up (maket) di simpang Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat agar mereka mengetahui secara fisik spesifikasi trotoar ideal di kota Jakarta kedepannya," jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Riri Asnita memaparkan, penataan trotoar dilakukan guna mendukung pergerakan orang untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi umum.
 
Menurut Riri, sebelum penataan trotoar, jumlah lajur jalan perlu diatur sehingga diperoleh jarak trotoar yang lebih lebar. Contohnya, lajur jalan dari arah Tanah Abang menuju perempatan Bank Indonesia yang semestinya terdapat tiga lajur, tapi kini ada tujuh lajur.
 
"Kelebihan lajur semacam itu yang kemudian akan kita ganti menjadi trotoar sehingga orang yang turun dari kereta misalnya, akan langsung mendapatkan akses jalan atau ruang yang lebar,” jelas Riri.
 
Riri mengungkapkan, pelebaran trotoar tak berisiko menambah kemacetan Ibu Kota. Sebab, kemacetan biasanya terjadi menjelang persimpangan yang membuat laju kendaraan lebih lambat.
 
Khusus sepanjang Jalan Sudirman -Thamrin, kata Riri, penataan trotoar dilakukan dengan memanfaatkan koefisien luas bangunan (KLB) dari gedung-gedung yang berada di sisi masing-masing jalan tersebut.
 
"(Penataan trotoar) Sudirman -Thamrin yang utama. Rencananya akan dilebarkan hingga 10 meter dan diharapkan selesai seiring dengan selesainya pengerjaan proyek MRT Jakarta," kata Riri.
 
Saat ini sudah ada pengembang yang bersedia menjalankan proyek penataan trotoar di sekitar Simpang Susun Semanggi. Penataan trotoar di kawasan tersebut rencananya dibiayai oleh anak perusahaan yang membiayai pembangunan Simpang Susun Semanggi, PT Mitra Panca Persada.
 
"Mereka memiliki kewajiban tambahan Rp579 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta, namun yang digunakan untuk membangun Simpang Susun Semanggi hanya Rp360 miliar. Jadi masih ada sisa Rp200 miliar yang akan dialokasikan untuk penataan trotoar di Semanggi," jelas Riri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan