medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, pertemuan antara tokoh masyarakat Luar Batang dan dirinya, kemarin, berlangsung lancar. Dalam pertemuan berdurasi hampir 1 jam itu, Saefullah mengaku menerima sejumlah permintaan warga.
Menurutnya, warga meminta tiga hal. Pertama, uang kompensasi bagi warga yang selama ini tinggal di rumah di atas air. Namun, Saefullah tak mungkin mengabulkan permintaan soal dana kompensasi tersebut.
"Tapi kita bilang enggak bisa. Enggak mungkin dana APBD yang kita berikan," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Kedua, para tokoh masyarakat serta ketua RT dan RW yang hadir dalam pertemuan itu meminta agar DKI menyiapkan parkir khusus untuk Masjid Keramat Luar Batang. Sebab, selama ini akses warga untuk masuk ke dalam masjid tersebut sangat sulit karena akses jalan yang sempit.
Dan yang ketiga adalah perbaikan jalan. "Mereka minta parkir untuk masjid. Kemudian minta agar jalan diperbaiki. Jadi jalan masuk dan jalan ke luar itu dibedakan," ucap Saefullah.
Permintaan DKI
Di sisi lain, Saefullah meminta warga yang berbatasan langsung dengan air laut untuk menjual lahan kepada Pemprov DKI. DKI akan membeli lahan warga bersertifikat dengan mengacu kepada harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Namun, menurut Saefullah warga menolak permintaan itu.
"Mereka bilang mereka enggak jual tanah. Ya sudah saya pikir itu hak mereka," terang Saefullah.
Yang penting, kata dia, DKI akan tetap membenahi jalan sekitar kawasan Luar Batang. Kemudian DKI berniat akan membuat plaza di sekitaran masjid Keramat Luar Batang.
"Jadi supaya enak dan rapi kalau ada itu semua. Ya kita minta kesediaan warga saja," tandas dia.
Sementara itu, Saefullah bilang Kepala Dinas Tata Air DKI, Teguh Hendarwan bakal memulai pemasangan sheet pile pada Juni mendatang. "Semua proyek bakal berjalan sambil menunggu Juni kita usahakan sudah ada dinding turap," tandas dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menertibkan sebagian kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Itu karena, menurut Ahok, wilayah tersebut adalah tanah negara atas nama PD Pasar Jaya, BUMD milik DKI.
Penertiban direncanakan akhir tahun ini. Sebanyak empat RT bakal terdampak penggusuran. Pemprov ingin membangun dinding turap atau sheetpile yang berfungsi sebagai pembendung banjir.
"Kita pindahkan sesudah rusun yang disiapkan untuk jadi tempat relokasi warga rampung," kata Ahok beberapa waktu lalu.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, pertemuan antara tokoh masyarakat Luar Batang dan dirinya, kemarin, berlangsung lancar. Dalam pertemuan berdurasi hampir 1 jam itu, Saefullah mengaku menerima sejumlah permintaan warga.
Menurutnya, warga meminta tiga hal. Pertama, uang kompensasi bagi warga yang selama ini tinggal di rumah di atas air. Namun, Saefullah tak mungkin mengabulkan permintaan soal dana kompensasi tersebut.
"Tapi kita bilang enggak bisa. Enggak mungkin dana APBD yang kita berikan," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Kedua, para tokoh masyarakat serta ketua RT dan RW yang hadir dalam pertemuan itu meminta agar DKI menyiapkan parkir khusus untuk Masjid Keramat Luar Batang. Sebab, selama ini akses warga untuk masuk ke dalam masjid tersebut sangat sulit karena akses jalan yang sempit.
Dan yang ketiga adalah perbaikan jalan. "Mereka minta parkir untuk masjid. Kemudian minta agar jalan diperbaiki. Jadi jalan masuk dan jalan ke luar itu dibedakan," ucap Saefullah.
Permintaan DKI
Di sisi lain, Saefullah meminta warga yang berbatasan langsung dengan air laut untuk menjual lahan kepada Pemprov DKI. DKI akan membeli lahan warga bersertifikat dengan mengacu kepada harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Namun, menurut Saefullah warga menolak permintaan itu.
"Mereka bilang mereka enggak jual tanah. Ya sudah saya pikir itu hak mereka," terang Saefullah.
Yang penting, kata dia, DKI akan tetap membenahi jalan sekitar kawasan Luar Batang. Kemudian DKI berniat akan membuat plaza di sekitaran masjid Keramat Luar Batang.
"Jadi supaya enak dan rapi kalau ada itu semua. Ya kita minta kesediaan warga saja," tandas dia.
Sementara itu, Saefullah bilang Kepala Dinas Tata Air DKI, Teguh Hendarwan bakal memulai pemasangan sheet pile pada Juni mendatang. "Semua proyek bakal berjalan sambil menunggu Juni kita usahakan sudah ada dinding turap," tandas dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menertibkan sebagian kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Itu karena, menurut Ahok, wilayah tersebut adalah tanah negara atas nama PD Pasar Jaya, BUMD milik DKI.
Penertiban direncanakan akhir tahun ini. Sebanyak empat RT bakal terdampak penggusuran. Pemprov ingin membangun dinding turap atau sheetpile yang berfungsi sebagai pembendung banjir.
"Kita pindahkan sesudah rusun yang disiapkan untuk jadi tempat relokasi warga rampung," kata Ahok beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)