medcom.id, Jakarta: Korban penggsusuran jembatan tiga disusir petugas daru rumah susun. Warga itu diketahui menjual unit rusun dan pindah ke lantai lain.
Petugas gabungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) bersama Unit Pengelola Rumah Susun ( UPRS ) Muara Baru dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun (Rusun) Kapuk Muara, Penjaringan. Hasilnya, sebanyak 10 unit rusun yang kedapatan diperjualbelikan disegel.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, sidak dilakukan 30 petugas gabungan. Dari 50 unit rusun di Blok F terdapat 10 unit yang terindikasi diperjualbelikan.
“Kami mendapat laporan rusun di sini terindikasi jadi sarang jual beli rusun. Unit rusun yang terindikasi dijual beli langsung disegel,” kata Edison seperti dikutip website Pemerintah DKI, Beritajakarta.com, Jumat (22/4/2016).
Penghuni yang rusunnya disegel diminta untuk mengosongkan rusun dalam waktu 1x24 jam. Selain melakukan sidak ke Blok F, petugas juga menyisir blok lain di Rusun Kapuk Muara. Namun, tidak ada unit rusun yang terindikasi diperjualbelikan.
Herawati, 40, salah satu penghuni rusun yang disegel mengatakan, dia adalah warga Jembatan Tiga yang direlokasi Pemerintah DKIsaat rumah yangditinggalinya terbakar. Saat itu ia diberi unit di lantai tiga blok F.
Namun unit itu dijual dan Dia membeli unit di lantai lima Blok F. Saat itu, unit di lantai lima dibelinya seharga Rp 40 juta dan penghuni lama pindah ke luar rusun.
“Saya awalnya tinggal di lantai tiga, tapi karena bocor saya jual dan pindah ke lantai lima. Saya beli ke pemilik tanpa calo,” kata Herwati.
Perihal peringatan tegas petugas yang mengusir dirinya bersama sembilan penghuni lainn, Herawati mengaku pasrah. Ia dan keluarga siap pindah dari unit yang ditempati.
medcom.id, Jakarta: Korban penggsusuran jembatan tiga disusir petugas daru rumah susun. Warga itu diketahui menjual unit rusun dan pindah ke lantai lain.
Petugas gabungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) bersama Unit Pengelola Rumah Susun ( UPRS ) Muara Baru dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun (Rusun) Kapuk Muara, Penjaringan. Hasilnya, sebanyak 10 unit rusun yang kedapatan diperjualbelikan disegel.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, sidak dilakukan 30 petugas gabungan. Dari 50 unit rusun di Blok F terdapat 10 unit yang terindikasi diperjualbelikan.
“Kami mendapat laporan rusun di sini terindikasi jadi sarang jual beli rusun. Unit rusun yang terindikasi dijual beli langsung disegel,” kata Edison seperti dikutip website Pemerintah DKI,
Beritajakarta.com, Jumat (22/4/2016).
Penghuni yang rusunnya disegel diminta untuk mengosongkan rusun dalam waktu 1x24 jam. Selain melakukan sidak ke Blok F, petugas juga menyisir blok lain di Rusun Kapuk Muara. Namun, tidak ada unit rusun yang terindikasi diperjualbelikan.
Herawati, 40, salah satu penghuni rusun yang disegel mengatakan, dia adalah warga Jembatan Tiga yang direlokasi Pemerintah DKIsaat rumah yangditinggalinya terbakar. Saat itu ia diberi unit di lantai tiga blok F.
Namun unit itu dijual dan Dia membeli unit di lantai lima Blok F. Saat itu, unit di lantai lima dibelinya seharga Rp 40 juta dan penghuni lama pindah ke luar rusun.
“Saya awalnya tinggal di lantai tiga, tapi karena bocor saya jual dan pindah ke lantai lima. Saya beli ke pemilik tanpa calo,” kata Herwati.
Perihal peringatan tegas petugas yang mengusir dirinya bersama sembilan penghuni lainn, Herawati mengaku pasrah. Ia dan keluarga siap pindah dari unit yang ditempati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)