medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi sudah gemar olah raga Golf sejak tahun 2000. Saat itu dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Camat Kembangan, Jakarta.
Hobi itu terus berlanjut sampai dirinya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara di zaman kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Padahal, Ahok melarang anak buahnya untuk bermain golf.
“Dulu ada larangan karena menurut Pak Ahok rakyat susah masa pejabatnya main golf,” kata Rustam kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Lantaran butuh olah raga, Rustam meminta izin kepada Ahok untuk tetap main golf dua minggu sekali saat libur.
“Tadinya saya pemain bola. Karena sudah tua, enggak bisa main bola lagi. Saya jelaskan pada Pak Ahok kalau saya butuh olah raga,” jelasnya.
Rumah Rustam Effendi di Meruya Utara. Foto: MTVN/Nur Azizah.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengizinkan Rustam dengan catatan tak mengganggu pekerjaan. Biasanya, Rustam bermain golf di kawasan Rawamangaun, Jakarta Timur.
Belakangan, ia lebih sering bermain di kawasan Lippo Karawaci, Halim Perdanakusuma, dan Pantai Indah Kapuk. Ia membantah pergi ke luar negeri untuk main golf.
Rustam menuturkan, dirinya ke luar negeri hanya untuk ibadah haji dan umroh. Perihal plesiran ke Tokyo dan Seoul, ia mendapat tiket itu sebagai hadiah ulang tahun pernikahan dari saudaranya.
“Saya main golf yang Rp1 juta atau Rp1,5 juta sekali main. Maksimal sebulan dua kali main, tapi keseringan sebulan sekali. Enggak pernah ke luar negeri, mahal,” kata Rustam.
Rustam tak paham dengan sindiran Ahok soal 'Geng Golf' yang ada di Pemprov DKI Jakarta. Geng yang ada di era gubernur DKI terdahulu itu, menurut Ahok, bisa menaikkan pangkat dan jabatan.
Rustam Effendi. Foto: MTVN/Nur Azizah
Rustam menjelaskan, pengangkatan dirinya sebagai Wali Kota Jakarta Utara dilakukan Ahok sendiri. Menurutnya, hal itu sudah bisa mematahkan tudingan Ahok kepada dirinya.
"Saya diangkat jadi wali kota kan dari Pak Ahok sendiri. Lagi pula saya main golf sejak tahun 2000, bukan baru-baru ini,” kata bapak beranak tiga ini.
Ahok sebelumnya menuding Rustam sebagai anggota salah satu 'Geng Golf' di lingkungan pejabat DKI. Namun, Ahok enggan menjelaskan lebih jauh mengenai geng itu. Menurut Ahok, kebiasaan bermain golf itu untuk menjalin kedekatan.
“Saya tidak pernah bermain dengan pejabat Pemda DKI, saya mainnya sama komunitas sendiri. Kalau gubernur punya catatan Genk Golf, silakan cek sendiri,” kata Rustam.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Ahok mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi sudah gemar olah raga Golf sejak tahun 2000. Saat itu dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Camat Kembangan, Jakarta.
Hobi itu terus berlanjut sampai dirinya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara di zaman kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Padahal, Ahok melarang anak buahnya untuk bermain golf.
“Dulu ada larangan karena menurut Pak Ahok rakyat susah masa pejabatnya main golf,” kata Rustam kepada
Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Lantaran butuh olah raga, Rustam meminta izin kepada Ahok untuk tetap main golf dua minggu sekali saat libur.
“Tadinya saya pemain bola. Karena sudah tua, enggak bisa main bola lagi. Saya jelaskan pada Pak Ahok kalau saya butuh olah raga,” jelasnya.
Rumah Rustam Effendi di Meruya Utara. Foto: MTVN/Nur Azizah.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengizinkan Rustam dengan catatan tak mengganggu pekerjaan. Biasanya, Rustam bermain golf di kawasan Rawamangaun, Jakarta Timur.
Belakangan, ia lebih sering bermain di kawasan Lippo Karawaci, Halim Perdanakusuma, dan Pantai Indah Kapuk. Ia membantah pergi ke luar negeri untuk main golf.
Rustam menuturkan, dirinya ke luar negeri hanya untuk ibadah haji dan umroh. Perihal plesiran ke Tokyo dan Seoul, ia mendapat tiket itu sebagai hadiah ulang tahun pernikahan dari saudaranya.
“Saya main golf yang Rp1 juta atau Rp1,5 juta sekali main. Maksimal sebulan dua kali main, tapi keseringan sebulan sekali. Enggak pernah ke luar negeri, mahal,” kata Rustam.
Rustam tak paham dengan sindiran Ahok soal 'Geng Golf' yang ada di Pemprov DKI Jakarta. Geng yang ada di era gubernur DKI terdahulu itu, menurut Ahok, bisa menaikkan pangkat dan jabatan.
Rustam Effendi. Foto: MTVN/Nur Azizah
Rustam menjelaskan, pengangkatan dirinya sebagai Wali Kota Jakarta Utara dilakukan Ahok sendiri. Menurutnya, hal itu sudah bisa mematahkan tudingan Ahok kepada dirinya.
"Saya diangkat jadi wali kota kan dari Pak Ahok sendiri. Lagi pula saya main golf sejak tahun 2000, bukan baru-baru ini,” kata bapak beranak tiga ini.
Ahok sebelumnya menuding Rustam sebagai anggota salah satu 'Geng Golf' di lingkungan pejabat DKI. Namun, Ahok enggan menjelaskan lebih jauh mengenai geng itu. Menurut Ahok, kebiasaan bermain golf itu untuk menjalin kedekatan.
“Saya tidak pernah bermain dengan pejabat Pemda DKI, saya mainnya sama komunitas sendiri. Kalau gubernur punya catatan Genk Golf, silakan cek sendiri,” kata Rustam.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Ahok mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)