medcom.id, Jakarta: Dua keluarga di Beji, Depok, Jawa Barat, hilang misterius sejak November 2015. Kepala keluarga dari dua keluarga tersebut adalah kakak beradik. Mereka diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Dua keluarga itu, yakni keluarga Muhammad Soleh alias Bule dan Amar alias Beni. Dua keluarga yang total berjumlah delapan orang itu diyakini kabur ke Pulau Kalimantan.
Kakak kandung Soleh dan Beni, Arel bercerita, dua adiknya pamit keluar kota. Soleh sempat pamit hendak pergi ke Lampung untuk transmigrasi. Soleh mengajak Santi, istrinya, dan tiga anaknya yakni Rosa, 13 Nisa, 10, dan Esa, 8.
Sementara, Amar izin pamit pergi ke Papua untuk kerja produksi film dokumenter. Sebab, Amar merupakan pekerja lepas produksi film.
"Setelah Ambarani (istrinya Amar) mengecek sana-sini, ternyata diketahui pergi ke Kalimantan," kata Arel kepada Metrotvnews.com di kediamannya Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/1/2016).
Amar alias Beni (Istimewa)
Hingga dua bulan ini, keluarga belum mendapat informasi soal keberadaan Amar dan Soleh. Keluarga berharap keduanya lekas pulang.
Keluarga, kata Arel, sudah berupaya melapor ke polisi maupun Komnas HAM. Tapi hingga kini, keberadaan dua kakak beradik beserta keluarganya itu belum terendus.
"Keluarga dan masyarakat akan menerima kalau mereka pulang. Saya bisa jamin," ungkap Arel.
Berdasarkan keterangan Arel, Amar pernah tergabung dalam organisasi pimpinan Ahmad Mushadek, Al Qiyadah Islamiyah tahun 2002 hingga 2005. Lepas itu, Amar mengaku pada keluarga kalau sudah bertobat.
Organisasi itu kemudian vakum. Namun belakangan, Amar alias Beni diketahui ikut Gafatar. Hal itu diterangkan Istri Amar, yakni Ambarini.
"Kemudian saya dengar lagi di TV ada Gafatar. Saya menduga suami bawa anak-anak karena ikut ajaran itu," kata Ambarini pada wartawan di Depok, Senin 18 Januari.
medcom.id, Jakarta: Dua keluarga di Beji, Depok, Jawa Barat, hilang misterius sejak November 2015. Kepala keluarga dari dua keluarga tersebut adalah kakak beradik. Mereka diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Dua keluarga itu, yakni keluarga Muhammad Soleh alias Bule dan Amar alias Beni. Dua keluarga yang total berjumlah delapan orang itu diyakini kabur ke Pulau Kalimantan.
Kakak kandung Soleh dan Beni, Arel bercerita, dua adiknya pamit keluar kota. Soleh sempat pamit hendak pergi ke Lampung untuk transmigrasi. Soleh mengajak Santi, istrinya, dan tiga anaknya yakni Rosa, 13 Nisa, 10, dan Esa, 8.
Sementara, Amar izin pamit pergi ke Papua untuk kerja produksi film dokumenter. Sebab, Amar merupakan pekerja lepas produksi film.
"Setelah Ambarani (istrinya Amar) mengecek sana-sini, ternyata diketahui pergi ke Kalimantan," kata Arel kepada
Metrotvnews.com di kediamannya Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/1/2016).

Amar alias Beni (Istimewa)
Hingga dua bulan ini, keluarga belum mendapat informasi soal keberadaan Amar dan Soleh. Keluarga berharap keduanya lekas pulang.
Keluarga, kata Arel, sudah berupaya melapor ke polisi maupun Komnas HAM. Tapi hingga kini, keberadaan dua kakak beradik beserta keluarganya itu belum terendus.
"Keluarga dan masyarakat akan menerima kalau mereka pulang. Saya bisa jamin," ungkap Arel.
Berdasarkan keterangan Arel, Amar pernah tergabung dalam organisasi pimpinan Ahmad Mushadek, Al Qiyadah Islamiyah tahun 2002 hingga 2005. Lepas itu, Amar mengaku pada keluarga kalau sudah bertobat.
Organisasi itu kemudian vakum. Namun belakangan, Amar alias Beni diketahui ikut Gafatar. Hal itu diterangkan Istri Amar, yakni Ambarini.
"Kemudian saya dengar lagi di TV ada Gafatar. Saya menduga suami bawa anak-anak karena ikut ajaran itu," kata Ambarini pada wartawan di Depok, Senin 18 Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)