medcom.id, Jakarta: Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjamin tidak akan ada perbedaan kualitas ujian nasional(UN) yang digelar dengan sistem computer based test (CBT) dengan sistem manual menggunakan kertas. Disdik DKI menegaskan, perbedaan mendasar UN CBT dan manual hanya pada masalah kecepatan waktunya.
“Tentu tidak akan mengurangi kualitas proses UN, hanya bedanya kalau sudah UN CBT prosesnya cepat, dan efisien. Sedangkan yang belum tetap masih manual,” terang SKasubag Kerja Sama dan Humas Disdik DKI Jakarta saat ditemui Metrotvnews.com di ruang kerjanya, Gedung Disdik DKI, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2015).
UN berbasis komputer hanya dapat dilakukan pada sekolah-sekolah yang sudah memiliki prasarana dan sarana yang memadai. Sementara bagi sekolah yang belum memiliki kesiapan sarana, maka ujian akan dilakukan secara manual.
“Masing-masing sekolah punya kemampuan tidak sama, peralatan komputer ada yang sudah terpenuhi dan ada yang masih kurang. Jadi, beberapa sekolah sudah siap memenuhi syarat untuk diterapkannya UN CBT, tapi sebagian sekolah masih belum siap," jelas Sri.
Sri menerangkan, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengeluarkan regulasi atau syarat kepada sekolah yang ingin mengajukan UN CBT. Setelah sekolah dinilai layak, maka dikeluarkanlah verifikasi bahwa sekolah itu berhak melaksanakan UN CBT.
"Dari Kementrian dilakukan verivikasi, kemarin ada 12 SMP yang mengajukan dan yang berhasil diverifikasi hanya satu saja," kata Sri.
Sebanyak 30 sekolah di Jakarta akan menggelar UN CBT. Namun, meski pelaksanaan UN tahun ini berbeda-beda, tetapi hasil atau pengumuman UN akan tetap dilakukan serentak.
Sementara, terkait kemungkinan adanya kendala pada sistem UN berbasis komputer saat pelaksanaannya pada 13-15 April mendatang, Sri mengaku pihak Kemendikbud sudah melakukan upaya antisipasi.
"Kementerian dengan segala upaya antisipasinya pasti akan melakukan persiapan-persiapan. Untuk software-nya, Disdik DKI juga telah mendapat bantuan dari kementerian," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjamin tidak akan ada perbedaan kualitas ujian nasional(UN) yang digelar dengan sistem computer based test (CBT) dengan sistem manual menggunakan kertas. Disdik DKI menegaskan, perbedaan mendasar UN CBT dan manual hanya pada masalah kecepatan waktunya.
“Tentu tidak akan mengurangi kualitas proses UN, hanya bedanya kalau sudah UN CBT prosesnya cepat, dan efisien. Sedangkan yang belum tetap masih manual,” terang SKasubag Kerja Sama dan Humas Disdik DKI Jakarta saat ditemui
Metrotvnews.com di ruang kerjanya, Gedung Disdik DKI, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2015).
UN berbasis komputer hanya dapat dilakukan pada sekolah-sekolah yang sudah memiliki prasarana dan sarana yang memadai. Sementara bagi sekolah yang belum memiliki kesiapan sarana, maka ujian akan dilakukan secara manual.
“Masing-masing sekolah punya kemampuan tidak sama, peralatan komputer ada yang sudah terpenuhi dan ada yang masih kurang. Jadi, beberapa sekolah sudah siap memenuhi syarat untuk diterapkannya UN CBT, tapi sebagian sekolah masih belum siap," jelas Sri.
Sri menerangkan, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengeluarkan regulasi atau syarat kepada sekolah yang ingin mengajukan UN CBT. Setelah sekolah dinilai layak, maka dikeluarkanlah verifikasi bahwa sekolah itu berhak melaksanakan UN CBT.
"Dari Kementrian dilakukan verivikasi, kemarin ada 12 SMP yang mengajukan dan yang berhasil diverifikasi hanya satu saja," kata Sri.
Sebanyak 30 sekolah di Jakarta akan menggelar UN CBT. Namun, meski pelaksanaan UN tahun ini berbeda-beda, tetapi hasil atau pengumuman UN akan tetap dilakukan serentak.
Sementara, terkait kemungkinan adanya kendala pada sistem UN berbasis komputer saat pelaksanaannya pada 13-15 April mendatang, Sri mengaku pihak Kemendikbud sudah melakukan upaya antisipasi.
"Kementerian dengan segala upaya antisipasinya pasti akan melakukan persiapan-persiapan. Untuk software-nya, Disdik DKI juga telah mendapat bantuan dari kementerian," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)