medcom.id, Jakarta: Gerimis tak menyurutkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk hadir tepat waktu dalam acara Hari Kanker Anak International 2017.
Djarot langsung menyapa para survivor kanker yang sebagian besar anak-anak. Djarot tampak akrab dengan para anak yang telah dan sedang berjuang melawan kanker itu.
Djarot duduk di samping mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar dan istrinya. Kurang semenit, seorang ibu menghampiri Djarot.
Kemudian, Djarot menggendong anak yang dibawa ibu itu. Ibu lainnya juga tak ingin ketinggalan mengabadikan kebersamaan anaknya dengan Djarot.
Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (2015) terdapat peningkatan angka kejadian kanker pada anak di seluruh dunia. Dari 165 ribu kasus menjadi 215 ribu kasus baru setiap tahun untuk anak usia 14 tahun.
Sementara anak-anak usia 15-19 tahun terdapat 85 ribu kasus baru setiap tahunnya. Angka ini diyakini belum mencakup keseluruhan karena banyak yang tidak dilaporkan.
"Kita harus berupaya maksimal untuk dapat bertindak preventif sejak dini," kata Djarot saat memberi sambutan dalam acara bertajuk Gold Parade ini, di halaman FX Plaza, Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu 19 Februari 2017.
Gerimis tak menyurutkan semangat anak survivor kanker
Pemprov, kata Djarot, memberikan pelayanan gratis vaksin kanker serviks kepada setiap anak kelas V SD. Baik siswa sekolah negeri, swasta, dan madrasah. Kemudian untuk para ibunya, pemprov memberikan pelayanan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
"Dilayani seluruh puskesmas," ucap dia.
Peluang Sembuh Lebih Besar
Djarot mengapresiasi Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) yang membantu mengampanyekan pencegahan dini bahaya kanker serviks. Karena, menurut Djarot, kanker serviks adalah penyakit mematikan setelah jantung.
"Saya ucapkan terima kasih. Ini anak kita. Anak saya. Kami mempunyai rumah sakit kanker khusus anak seperti ini. Tolong didata. Kami akan urus betul. Kita akan obati betul, termasuk kepada orang tuanya. Ini semata-mata tugas kami melayani masyarakat," kata dia.
Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir berharap masyarakat lebih peduli terhadap ancaman dan bahaya kanker pada anak. Karena potensi keselamatan dan kesembuhannya lebih besar ketimbang kanker pada orang dewasa.
"Sebenarnya kanker pada anak dapat disembuhkan asal ditemukan dalam kondisi awal," ujar Rahmi.
Acara yang juga dihadiri para anak yang sudah sembuh dari kanker ini dimeriahkan parade bertajuk Gold Ribbon. Ini sebagai bentuk mengenang dan menghargai ketangguhan serta keberanian anak melawan kanker.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek sempat hadir. Dijadwalkan Nila yang melepas parade tersebut, namun Nila berhalangan dan digantikan Djarot.
medcom.id, Jakarta: Gerimis tak menyurutkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk hadir tepat waktu dalam acara Hari Kanker Anak International 2017.
Djarot langsung menyapa para survivor kanker yang sebagian besar anak-anak. Djarot tampak akrab dengan para anak yang telah dan sedang berjuang melawan kanker itu.
Djarot duduk di samping mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar dan istrinya. Kurang semenit, seorang ibu menghampiri Djarot.
Kemudian, Djarot menggendong anak yang dibawa ibu itu. Ibu lainnya juga tak ingin ketinggalan mengabadikan kebersamaan anaknya dengan Djarot.
Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (2015) terdapat peningkatan angka kejadian kanker pada anak di seluruh dunia. Dari 165 ribu kasus menjadi 215 ribu kasus baru setiap tahun untuk anak usia 14 tahun.
Sementara anak-anak usia 15-19 tahun terdapat 85 ribu kasus baru setiap tahunnya. Angka ini diyakini belum mencakup keseluruhan karena banyak yang tidak dilaporkan.
"Kita harus berupaya maksimal untuk dapat bertindak preventif sejak dini," kata Djarot saat memberi sambutan dalam acara bertajuk Gold Parade ini, di halaman FX Plaza, Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu 19 Februari 2017.
Gerimis tak menyurutkan semangat anak survivor kanker
Pemprov, kata Djarot, memberikan pelayanan gratis vaksin kanker serviks kepada setiap anak kelas V SD. Baik siswa sekolah negeri, swasta, dan madrasah. Kemudian untuk para ibunya, pemprov memberikan pelayanan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
"Dilayani seluruh puskesmas," ucap dia.
Peluang Sembuh Lebih Besar
Djarot mengapresiasi Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) yang membantu mengampanyekan pencegahan dini bahaya kanker serviks. Karena, menurut Djarot, kanker serviks adalah penyakit mematikan setelah jantung.
"Saya ucapkan terima kasih. Ini anak kita. Anak saya. Kami mempunyai rumah sakit kanker khusus anak seperti ini. Tolong didata. Kami akan urus betul. Kita akan obati betul, termasuk kepada orang tuanya. Ini semata-mata tugas kami melayani masyarakat," kata dia.
Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir berharap masyarakat lebih peduli terhadap ancaman dan bahaya kanker pada anak. Karena potensi keselamatan dan kesembuhannya lebih besar ketimbang kanker pada orang dewasa.
"Sebenarnya kanker pada anak dapat disembuhkan asal ditemukan dalam kondisi awal," ujar Rahmi.
Acara yang juga dihadiri para anak yang sudah sembuh dari kanker ini dimeriahkan parade bertajuk Gold Ribbon. Ini sebagai bentuk mengenang dan menghargai ketangguhan serta keberanian anak melawan kanker.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek sempat hadir. Dijadwalkan Nila yang melepas parade tersebut, namun Nila berhalangan dan digantikan Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)