medcom.id, Jakarta: Warga DKI Jakarta antusias menyambut rencana pelebaran trotoar di kawasan Sudirman-Thamrin. Pedestrian meninlai saat ini trotoar di jalan yang akan menjadi akses keluar masuk stasiun Mass Rapid Transit (MRT) belum nyaman.
"Sangat mendukung rencana (pelebaran trotoar) ini karena memang trotoar sekarang masih agak sempit, nanti kalau sudah ada MRT pasti makin banyak yang lalu lalang di trotoar" ujar Risa, karyawan swasta yang bekerja di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, kepada Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Setelah kawasan Sudirman-Thamrin, Risa juga meminta Pemprov DKI memikirkan aturan yang tepat. Aturan dinilai penting agar pengendara motor tidak memanfaatkan trotoar untuk menghindari kemacetan.
"Percuma lebar kalau masih ada motor yang naik ke trotoar. Pejalan kaki juga tetap terganggu," ucap Risa.
Seorang warga lainnya, Fatur, sangat mengapresiasi rencana Pemproc DKI itu. Pengguna jasa TransJakarta itu menilai saat ini trotoar di kawasan Sudirman sudah cukup baik, namun tetap butuh peremajaan agar pejalan kaki semakin nyaman.
"Bagus sekali kalau mau dilebarkan. Akhirnya Pemprov menaruh perhatian kepada pejalan kaki," ujar Fatur.
PT Mass Rapid Transit (PT MRT) Jakarta menyelesaikan pembuatan Basic Engineering Design (BED) untuk pelebaran trotoar Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan M.H. Thamrin. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.
"Desain sudah selesai. Pelebaran trotoar ini ditargetkan selesai Juli 2018 atau sebelum pelaksanaan Asian Games 2018," kata William.
medcom.id, Jakarta: Warga DKI Jakarta antusias menyambut rencana pelebaran trotoar di kawasan Sudirman-Thamrin. Pedestrian meninlai saat ini trotoar di jalan yang akan menjadi akses keluar masuk stasiun Mass Rapid Transit (MRT) belum nyaman.
"Sangat mendukung rencana (pelebaran trotoar) ini karena memang trotoar sekarang masih agak sempit, nanti kalau sudah ada MRT pasti makin banyak yang lalu lalang di trotoar" ujar Risa, karyawan swasta yang bekerja di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, kepada
Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Setelah kawasan Sudirman-Thamrin, Risa juga meminta Pemprov DKI memikirkan aturan yang tepat. Aturan dinilai penting agar pengendara motor tidak memanfaatkan trotoar untuk menghindari kemacetan.
"Percuma lebar kalau masih ada motor yang naik ke trotoar. Pejalan kaki juga tetap terganggu," ucap Risa.
Seorang warga lainnya, Fatur, sangat mengapresiasi rencana Pemproc DKI itu. Pengguna jasa TransJakarta itu menilai saat ini trotoar di kawasan Sudirman sudah cukup baik, namun tetap butuh peremajaan agar pejalan kaki semakin nyaman.
"Bagus sekali kalau mau dilebarkan. Akhirnya Pemprov menaruh perhatian kepada pejalan kaki," ujar Fatur.
PT Mass Rapid Transit (PT MRT) Jakarta menyelesaikan pembuatan Basic Engineering Design (BED) untuk pelebaran trotoar Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan M.H. Thamrin. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.
"Desain sudah selesai. Pelebaran trotoar ini ditargetkan selesai Juli 2018 atau sebelum pelaksanaan Asian Games 2018," kata William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)