medcom.id, Jakarta: Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengakui keterlambatan pengerjaan 18 Puskesmas di DKI Jakarta. Dua kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut sudah menerima konsekuensinya.
"Kami sampaikan sudah kami jatuhkan sanksi dan total denda senilai Rp3 miliar. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah mendenda dan sudah diselesaikan," kata Koesmedi kepada Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Keduanya terlambat mengerjakan proyek akibat penghapusan aset puskesmas yang dirombak ulang. Penghapusan aset baru dimulai pada Juli hingga September 2017.
"Pengerjaannya baru mulai Oktober dan lama pengerjaannya 9 bulan. Kalau puskesmas dulu pengerjannya bisa sampai 2 tahun," jelas Koesmedi.
Total anggaran 18 Puskesmas mencapai sekitar Rp200 miliar. Dari total anggaran tersebut, DKI baru membayar kontraktor 51 persen.
"Sisanya kita bayarkan kalau nanti APBD-P sudah turun. Baru kita lunasi semua," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengakui keterlambatan pengerjaan 18 Puskesmas di DKI Jakarta. Dua kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut sudah menerima konsekuensinya.
"Kami sampaikan sudah kami jatuhkan sanksi dan total denda senilai Rp3 miliar. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah mendenda dan sudah diselesaikan," kata Koesmedi kepada
Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Keduanya terlambat mengerjakan proyek akibat penghapusan aset puskesmas yang dirombak ulang. Penghapusan aset baru dimulai pada Juli hingga September 2017.
"Pengerjaannya baru mulai Oktober dan lama pengerjaannya 9 bulan. Kalau puskesmas dulu pengerjannya bisa sampai 2 tahun," jelas Koesmedi.
Total anggaran 18 Puskesmas mencapai sekitar Rp200 miliar. Dari total anggaran tersebut, DKI baru membayar kontraktor 51 persen.
"Sisanya kita bayarkan kalau nanti APBD-P sudah turun. Baru kita lunasi semua," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)