Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tengah membangun sistem saringan sampah badan air. Fasilitas untuk menanggulangi sampah dan banjir itu ditargetkan segera rampung.
“Pembangunannya ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember tahun 2022 dan dapat mulai beroperasi pada Januari 2023,” kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 26 September 2022.
Asep menjelaskan sistem kerja saringan sampah badan air. Pertama, ponton terapung di lokasi saringan berfungsi mengarahkan sampah ke segmen sungai.
“Sehingga dapat menghindari efek bendung akibat sampah yang tertahan di badan air,” ujar dia.
Asep mengatakan penyaringan dilakukan berlapis sehingga pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung bisa berjenjang. Mulai dari saringan kasar sampai saringan lebih halus.
Proses penyaringan sampah dibagi dalam sejumlah tahap. Yakni, dua tahap penyaringan dan dua tahap pencacahan sampah organik.
“Saringan tahap pertama berfungsi menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 sentimeter (cm), mengangkat dari badan air, menempatkannya di konveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm sampai 20 cm,” ujar Asep.
Asep menyebut saringan tahap dua berfungsi menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20 hingga 50 cm. Kemudian, mengangkat dari badan air, diletakkan di konveyor, dan dibawah ke mesin penghancur menjadi ukuran tiga sampai lima cm.
“Berikutnya, pencacah tahap satu berfungsi mencacah sampah berukuran besar seperti kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, menjadi 10 sampai 20 cm,” tutur dia.
Proses selanjutnya, yakni sampah tersebut masuk ke pemisah sampah otomatis. Fase ini berfungsi memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap dua.
“Pencacah tahap dua berfungsi mencacah sampah berukuran besar menjadi ukuran tiga sampai lima cm,” ucap Asep.
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup
DKI Jakarta tengah membangun
sistem saringan sampah badan air. Fasilitas untuk menanggulangi
sampah dan banjir itu ditargetkan segera rampung.
“Pembangunannya ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember tahun 2022 dan dapat mulai beroperasi pada Januari 2023,” kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 26 September 2022.
Asep menjelaskan sistem kerja saringan sampah badan air. Pertama, ponton terapung di lokasi saringan berfungsi mengarahkan sampah ke segmen sungai.
“Sehingga dapat menghindari efek bendung akibat sampah yang tertahan di badan air,” ujar dia.
Asep mengatakan penyaringan dilakukan berlapis sehingga pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung bisa berjenjang. Mulai dari saringan kasar sampai saringan lebih halus.
Proses penyaringan sampah dibagi dalam sejumlah tahap. Yakni, dua tahap penyaringan dan dua tahap pencacahan sampah organik.
“Saringan tahap pertama berfungsi menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 sentimeter (cm), mengangkat dari badan air, menempatkannya di konveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm sampai 20 cm,” ujar Asep.
Asep menyebut saringan tahap dua berfungsi menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20 hingga 50 cm. Kemudian, mengangkat dari badan air, diletakkan di konveyor, dan dibawah ke mesin penghancur menjadi ukuran tiga sampai lima cm.
“Berikutnya, pencacah tahap satu berfungsi mencacah sampah berukuran besar seperti kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, menjadi 10 sampai 20 cm,” tutur dia.
Proses selanjutnya, yakni sampah tersebut masuk ke pemisah sampah otomatis. Fase ini berfungsi memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap dua.
“Pencacah tahap dua berfungsi mencacah sampah berukuran besar menjadi ukuran tiga sampai lima cm,” ucap Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)