Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak ingin mengandalkan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), seperti era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia hanya ingin mengandalkan dan memperkuat tugas serta fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawahnya untuk menjalankan program kerja di ibu kota.
"TGUPP semua bagus tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," ujar Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Heru menegaskan Jakarta istimewa karena memiliki empat deputi gubernur dan empat asisten Sekda untuk membantu pelaksanaan program kerja. Dia pun ingin memaksimalkan semua tenaga tersebut.
"Mungkin diperkuat asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli. Saya kira itu," tutur dia.
TGUPP adalah unit yang dibentuk mantan Gubernur DKI Joko Widodo. Ia membentuk unit tersebut untuk menjadi wadah bagi kepala dinas atau kepala badan di Pemprov DKI Jakarta yang dicopot dari jabatannya, namun belum memasuki usia pensiun. Tugas tim tersebut adalah memberikan rekomendasi langsung kepada gubernur.
Di era Anies Baswedan, TGUPP tidak hanya diisi oleh para mantan kepala dinas yang dicopot dari jabatannya sehingga tak lagi memiliki jabatan. Anies juga turut merekrut tenaga profesional yang mencapai 65 orang.
Mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto tercatat pernah menjadi anggota TGUPP di era Anies Baswedan. Keberadaan TGUPP sempat ditentang keras oleh Fraksi PDIP dan Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta. Keberadaannya dianggap memboroskan anggaran.
Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur
DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak ingin mengandalkan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (
TGUPP), seperti era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia hanya ingin mengandalkan dan memperkuat tugas serta fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (
SKPD) di bawahnya untuk menjalankan program kerja di ibu kota.
"TGUPP semua bagus tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," ujar Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Heru menegaskan Jakarta istimewa karena memiliki empat deputi gubernur dan empat asisten Sekda untuk membantu pelaksanaan program kerja. Dia pun ingin memaksimalkan semua tenaga tersebut.
"Mungkin diperkuat asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli. Saya kira itu," tutur dia.
TGUPP adalah unit yang dibentuk mantan Gubernur DKI Joko Widodo. Ia membentuk unit tersebut untuk menjadi wadah bagi kepala dinas atau kepala badan di Pemprov DKI Jakarta yang dicopot dari jabatannya, namun belum memasuki usia pensiun. Tugas tim tersebut adalah memberikan rekomendasi langsung kepada gubernur.
Di era Anies Baswedan, TGUPP tidak hanya diisi oleh para mantan kepala dinas yang dicopot dari jabatannya sehingga tak lagi memiliki jabatan. Anies juga turut merekrut tenaga profesional yang mencapai 65 orang.
Mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto tercatat pernah menjadi anggota TGUPP di era Anies Baswedan. Keberadaan TGUPP sempat ditentang keras oleh Fraksi PDIP dan Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta. Keberadaannya dianggap memboroskan anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)