Kondisi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, yang segera rampung direnovasi, Minggu, 26 Juli 2020. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Kondisi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, yang segera rampung direnovasi, Minggu, 26 Juli 2020. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Bukan Masjid Kompleks, Quota Jemaah Istiqlal Hanya 1% saat Tarawih

Sri Yanti Nainggolan • 06 April 2021 18:23
Jakarta: Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, hanya menampung 2.000 orang saat salat Tarawih Ramadan 1442 Hijriah. Itu hanya satu persen dari kapasitas keseluruhan yang mencapai  200 ribu orang. 
 
Kementerian Agama membolehkan masjid atau musala dapat menyelenggarakan kegiatan salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran dengan syarat kapasitas maksimal 50 persen. Namun, hal itu tak berlaku untuk Masjid Istiqlal. 
 
"Yang peraturan masjid 50 persen itu masjid dalam kompleks. Kalau 50 persennya, Istiqlal itu 100 ribu karena kapasitasnya 200 ribu. Makanya Istiqlal tidak berlaku dengan peraturan masjid itu," terang juru bicara Masjid Istiqlal Nur Khayin, di Jakarta, Selasa, 6 April 2021. 

Ia menjabarkan, salat Tarawih dan Idulfitri di masjid terbesar di Asia Tenggara itu nantinya dilaksanakan di lantai utama. Kemudian, kegiatan Ramadan lainnya, seperti ngabuburit, buka puasa, hingga sahur bersama di Masjid Istiqlal masih dikaji lebih lanjut.
 
Pemerintah memperkenankan masyarakat beribadah Tarawih dan Idulfitri di luar rumah  dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk Tarawih, jemaah harus terbatas pada lingkup komunitas yang saling mengenal satu sama lain.
 
Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 3 Tahun 2021 terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi. Edaran yang diteken Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini mengatur pelaksanaan ibadah di masjid.
 
"Surat Edaran ini melingkupi berbagai kegiatan ibadah yang disyariatkan dalam bulan Ramadan dan dilakukan bersama-sama atau melibatkan banyak orang," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 April 2021.
 
Edaran ini sebagai panduan kepada masyarakat agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Idulfitri dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, publik masih dihadapi dengan pandemi covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan