Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengancam bakal mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus milik 170 pelajar. Sebab, mereka ditangkap karena hendak melakukan tawuran.
"Kalau memang melanggar (aturan) ketentuan ya dicabut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Purwosusilo, di Balai Kota, Kamis, 4 April 2024.
Purwosusilo menyampaikan pencabutan merupakan sanksi bagi pelajar yang melanggar aturan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tak mentolerir aksi tawuran.
"Ini wujud tanggung jawab mereka, berani berbuat ya berani bertanggungjawab," ungkap dia.
Purwosusilo mengatakan saat ini pihaknya belum dapat mengungkap berapa jumlah KJP Plus yang dicabut. Pasalnya, ia tengah mendalami keterlibatan dari ratusan pelajar ini.
"Apakah dia kebawa-bawa, apakah dia membawa petasan, apakah dia membawa bendera, itu yang jadi pertimbangan kami," ungkap dia.
Pemprov DKI Jakarta bersama Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan 170 pelajar di Balai Kota, Jakarta Pusat. Siswa tersebut sempat diamankan polisi karena diduga hendak melakukan tawuran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan dari ratusan pelajar ditemukan dua siswa positif menggunakan narkoba. Ia meminta pengawasan orang tua dapat lebih maksimal.
"Ini menjadi momen bagi bapak/ibu sekalian agar lebih mengawasi putra putri kita di jalanan. Kami tidak ingin anak-anak semua ini harus meregang nyawa sia-sia di jalanan," kata Susatyo.
Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik)
DKI Jakarta mengancam bakal mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus milik 170 pelajar. Sebab, mereka ditangkap karena hendak melakukan
tawuran.
"Kalau memang melanggar (aturan) ketentuan ya dicabut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Purwosusilo, di Balai Kota, Kamis, 4 April 2024.
Purwosusilo menyampaikan pencabutan merupakan sanksi bagi
pelajar yang melanggar aturan. Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI tak mentolerir aksi tawuran.
"Ini wujud tanggung jawab mereka, berani berbuat ya berani bertanggungjawab," ungkap dia.
Purwosusilo mengatakan saat ini pihaknya belum dapat mengungkap berapa jumlah
KJP Plus yang dicabut. Pasalnya, ia tengah mendalami keterlibatan dari ratusan pelajar ini.
"Apakah dia kebawa-bawa, apakah dia membawa petasan, apakah dia membawa bendera, itu yang jadi pertimbangan kami," ungkap dia.
Pemprov DKI Jakarta bersama Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan 170 pelajar di Balai Kota, Jakarta Pusat. Siswa tersebut sempat diamankan polisi karena diduga hendak melakukan tawuran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan dari ratusan pelajar ditemukan dua siswa positif menggunakan narkoba. Ia meminta pengawasan orang tua dapat lebih maksimal.
"Ini menjadi momen bagi bapak/ibu sekalian agar lebih mengawasi putra putri kita di jalanan. Kami tidak ingin anak-anak semua ini harus meregang nyawa sia-sia di jalanan," kata Susatyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)