Jakarta: Warga RT 16, RW 17, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, masih menempati bibir Waduk Pluit. Warga mengaku belum pernah dikunjungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak menjabat.
"Pak Anies belum ada ke sini. Jadi berarti kami masih dibiarkan di sini," kata Adi salah seorang warga kepada Medcom.id di sekitar Waduk Pluti, Kamis, 20 Juni 2019.
Baca: Warga Berdiam di Waduk Pluit Tanpa Surat Tanah
Adi cuek meski bangunan rumah mereka melanggar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai, dan Garis Sempadan Danau. Warga merasa aman karena belum ditegur pemerintah.
"Kalau salah kami tahu. Cuma kan enggak ada larangan. Ya kami cuek saja," lanjut Adi.
Wakil Ketua RT 16, Wandi menyebut warganya siap jika harus pindah dari lokasi itu. Asal, pemerintah mengajak masyarakat berdiskusi sebelum mengambil keputusan.
"Harus disampaikan dulu jauh-jauh hari. Kalau pindah harus ke mana, jangan ujuk-ujuk datang dan langsung ngerobohin rumah," kata Wandi.
Wandi meminta relokasi tak jauh dari Waduk Pluit. Karena banyak warga pendatang yang bekerja di sekitar wilayah Penjaringan.
Baca: Anies Disebut Ciut Nyali Relokasi Permukiman Kumuh
"Disini kan ada orang Medan, Makassar, rata-rata pendatang. Dipikirkan juga kalau dipindahkan jangan jauh-jauh. Sekitaran Penjaringan aja karena pekerjaan mereka kan sudah di dekat sini," pungkas Wandi.
Jakarta: Warga RT 16, RW 17, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, masih menempati bibir Waduk Pluit. Warga mengaku belum pernah dikunjungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak menjabat.
"Pak Anies belum ada ke sini. Jadi berarti kami masih dibiarkan di sini," kata Adi salah seorang warga kepada
Medcom.id di sekitar Waduk Pluti, Kamis, 20 Juni 2019.
Baca: Warga Berdiam di Waduk Pluit Tanpa Surat Tanah
Adi cuek meski bangunan rumah mereka melanggar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai, dan Garis Sempadan Danau. Warga merasa aman karena belum ditegur pemerintah.
"Kalau salah kami tahu. Cuma kan enggak ada larangan. Ya kami cuek saja," lanjut Adi.
Wakil Ketua RT 16, Wandi menyebut warganya siap jika harus pindah dari lokasi itu. Asal, pemerintah mengajak masyarakat berdiskusi sebelum mengambil keputusan.
"Harus disampaikan dulu jauh-jauh hari. Kalau pindah harus ke mana, jangan ujuk-ujuk datang dan langsung ngerobohin rumah," kata Wandi.
Wandi meminta relokasi tak jauh dari Waduk Pluit. Karena banyak warga pendatang yang bekerja di sekitar wilayah Penjaringan.
Baca: Anies Disebut Ciut Nyali Relokasi Permukiman Kumuh
"Disini kan ada orang Medan, Makassar, rata-rata pendatang. Dipikirkan juga kalau dipindahkan jangan jauh-jauh. Sekitaran Penjaringan aja karena pekerjaan mereka kan sudah di dekat sini," pungkas Wandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)