Jakarta: DPRD DKI meminta Pemprov DKI menyelesaikan revitalisasi trotoar tepat waktu. Anggota DPRD DKI terpilih dari PDI Perjuangan (PDI P), Gembong Warsono, menyebut ada 10 titik revitalisasi trotoar yang harus rampung tahun ini.
"Artinya proyek harus tepat waktu, tepat anggaran, tepat sasaran. Semua harus tepat," kata Gembong kepada Medcom.id, Rabu, 28 Agustus 2019.
Gembong mewanti-wanti agar proyek tersebut tak molor. Sebab, masih 21 titik trotoar yang harus digarap tahun depan.
Gembong menyebut revitalisasi trotoar sudah diusulkan sejak gubernur sebelumnya. Artinya, program ini bukan barang baru, dan Gubernur DKI Anies Baswedan tak perlu repot memikirkan skemanya. Anies tinggal cepat mengeksekusi.
"Trotoar itu program revitalisasi yang sudah digagas sejak pemerintahan sebelumnya. Tugas pemprov saat ini segera ada percepatan revitalisasi trotoar," kata dia.
Di sisi lain, Gembong juga mengingatkan Pemprov DKI untuk mengembalikan fungsi trotoar seperti semula. Jangan sampai trotoar menjadi lahan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Kuncinya bagaimana pemprov menjaga fungsi trotoar seperti sebenarnya," kata dia.
Menurut dia, Komisi D DPRD DKI sudah mengawasi ketat program revitalisasi ini. Rapat koordinasi secara intens dilakukan supaya pembaruan berjalan sesuai rencana.
Gembong mendukung pelebaran trotoar ini karena memberikan fasilitas premium kepada pejalan kaki. Dampaknya juga berpengaruh pada turunnya tingkat emisi lantaran banyak masyarakat yang berjalan kaki, dan menggunakan angkutan umum.
"Kalau semua bisa berjalan dengan baik, saya kira ada ketertarikan warga jalan agar menggunakan trotoar, jalan kaki," kata dia.
Jakarta: DPRD DKI meminta Pemprov DKI menyelesaikan revitalisasi trotoar tepat waktu. Anggota DPRD DKI terpilih dari PDI Perjuangan (PDI P), Gembong Warsono, menyebut ada 10 titik revitalisasi trotoar yang harus rampung tahun ini.
"Artinya proyek harus tepat waktu, tepat anggaran, tepat sasaran. Semua harus tepat," kata Gembong kepada
Medcom.id, Rabu, 28 Agustus 2019.
Gembong mewanti-wanti agar proyek tersebut tak molor. Sebab, masih 21 titik trotoar yang harus digarap tahun depan.
Gembong menyebut revitalisasi trotoar sudah diusulkan sejak gubernur sebelumnya. Artinya, program ini bukan barang baru, dan Gubernur DKI Anies Baswedan tak perlu repot memikirkan skemanya. Anies tinggal cepat mengeksekusi.
"Trotoar itu program revitalisasi yang sudah digagas sejak pemerintahan sebelumnya. Tugas pemprov saat ini segera ada percepatan revitalisasi trotoar," kata dia.
Di sisi lain, Gembong juga mengingatkan Pemprov DKI untuk mengembalikan fungsi trotoar seperti semula. Jangan sampai trotoar menjadi lahan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Kuncinya bagaimana pemprov menjaga fungsi trotoar seperti sebenarnya," kata dia.
Menurut dia, Komisi D DPRD DKI sudah mengawasi ketat program revitalisasi ini. Rapat koordinasi secara intens dilakukan supaya pembaruan berjalan sesuai rencana.
Gembong mendukung pelebaran trotoar ini karena memberikan fasilitas premium kepada pejalan kaki. Dampaknya juga berpengaruh pada turunnya tingkat emisi lantaran banyak masyarakat yang berjalan kaki, dan menggunakan angkutan umum.
"Kalau semua bisa berjalan dengan baik, saya kira ada ketertarikan warga jalan agar menggunakan trotoar, jalan kaki," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)