medcom.id, Jakarta: PT Sucofindo diketahui melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap air baku perumahan Bukit Golf Mediterania - Pantai Indah Kapuk (BGM-PIK) Jakarta. Hasilnya, air itu sudah bersih dan layak konsumsi.
Peneliti Laboratories Sucofindo Aimalia Achmad menyebutkan, berdasarkan analisis laboratorium dan uji fisik, kimia dan mikrobiologi, sumber air baku BGM-PIK sudah layak konsumsi dan aman bagi kesehatan.
Analisis kesehatan dan kelayakan air yang dilaporkan berdasarkan parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan manusia yakni; microbiological: coliform, escherichia coli dan inorganic. chemical: arsenic, fluoride, chromium, cadmium, nitrite as NO2, nitrate as NO3, cyanide, dan selenium.
Parameter lain yang tidak berhubungan langsung dengan manusia yakni physical: odour, colour, total disolved solids, turbidity, taste, dan temperature, serta chemical: alumunium, iron, total hardness as CaCo3, chloride, manganese, pH, zinc, sulfate, copper, dan ammonia.
Sampel air diambil pada tanggal 20 November 2015 dan telah diuji coba pada tanggal 23 sampai 30 November lalu.
Pengujian dilakukan di Lab Succofindo menggunakan metode standar: 22nd Edition 2012, APHA-AWWA-WEF. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Laporan analisis itu dicantumkan dalam sertifikat nomor 62975/DBBPAI dan 62975/DBBPAI yang dikeluarkan Sucofindo tanggal 30 November 2015.
Direktur Residential Estate BGM-PIK Restu Mahesa mengatakan, pengecekan air produksi Water Treatment Plant (WTP) BGM-PIK dilakukan setiap bulannya.
"Kami kerja sama dengan lembaga surveyor resmi untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan, pengujian dan pengkajian. Hasil tes fisika dan kimia menunjukkan tidak ada logam berat dan bakteri yang menyebabkan diare dalam kandungan air baku BGM-PIK," kata Restu, Selasa (15/12/2015).
Restu mengatakan, untuk menjaga kelangsungan penyediaan air bersih bagi warga BGM-PIK, pihaknya memindahkan sumber air baku ke sumber yang baru. Proses pemindahan sumber air baku diperkirakan selesai bulan ini.
Sebelumnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama meminta pengembang kawasan PIK mengatasi masalah pencemaran air di wilayah mereka. Ahok juga meminta Perusahaan Air Minum (PAM) mengembangkan sistem pengelolaan air reverse osmosis (R0) di PIK.
Ahok mengatakan, pengembang berjanji memperbaiki sistem pengolahan air. Jika masih tidak bisa, perbaikan diserahkan ke PT Palyja.
medcom.id, Jakarta: PT Sucofindo diketahui melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap air baku perumahan Bukit Golf Mediterania - Pantai Indah Kapuk (BGM-PIK) Jakarta. Hasilnya, air itu sudah bersih dan layak konsumsi.
Peneliti Laboratories Sucofindo Aimalia Achmad menyebutkan, berdasarkan analisis laboratorium dan uji fisik, kimia dan mikrobiologi, sumber air baku BGM-PIK sudah layak konsumsi dan aman bagi kesehatan.
Analisis kesehatan dan kelayakan air yang dilaporkan berdasarkan parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan manusia yakni;
microbiological: coliform, escherichia coli dan inorganic. chemical: arsenic, fluoride, chromium, cadmium, nitrite as NO2, nitrate as NO3, cyanide, dan
selenium.
Parameter lain yang tidak berhubungan langsung dengan manusia yakni
physical: odour, colour, total disolved solids, turbidity, taste, dan temperature, serta
chemical: alumunium, iron, total hardness as CaCo3, chloride, manganese, pH, zinc, sulfate, copper, dan
ammonia.
Sampel air diambil pada tanggal 20 November 2015 dan telah diuji coba pada tanggal 23 sampai 30 November lalu.
Pengujian dilakukan di Lab Succofindo menggunakan metode standar: 22nd Edition 2012, APHA-AWWA-WEF. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Laporan analisis itu dicantumkan dalam sertifikat nomor 62975/DBBPAI dan 62975/DBBPAI yang dikeluarkan Sucofindo tanggal 30 November 2015.
Direktur Residential Estate BGM-PIK Restu Mahesa mengatakan, pengecekan air produksi Water Treatment Plant (WTP) BGM-PIK dilakukan setiap bulannya.
"Kami kerja sama dengan lembaga surveyor resmi untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan, pengujian dan pengkajian. Hasil tes fisika dan kimia menunjukkan tidak ada logam berat dan bakteri yang menyebabkan diare dalam kandungan air baku BGM-PIK," kata Restu, Selasa (15/12/2015).
Restu mengatakan, untuk menjaga kelangsungan penyediaan air bersih bagi warga BGM-PIK, pihaknya memindahkan sumber air baku ke sumber yang baru. Proses pemindahan sumber air baku diperkirakan selesai bulan ini.
Sebelumnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama meminta pengembang kawasan PIK mengatasi masalah pencemaran air di wilayah mereka. Ahok juga meminta Perusahaan Air Minum (PAM) mengembangkan sistem pengelolaan air reverse osmosis (R0) di PIK.
Ahok mengatakan, pengembang berjanji memperbaiki sistem pengolahan air. Jika masih tidak bisa, perbaikan diserahkan ke PT Palyja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)