medcom.id Jakarta: Warga Koja Jakarta Utara, Yusri Isnaeni dan anaknya kini mengalami trauma setelah diteriaki maling oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama. Makian itu dianggap penghinaan yang merusak nama baik dia dan anaknya yang masih duduk di bangku SD.
"Saya malu. Tetangga yang tidak tahu masalahnya menganggap saya maling. Padahal saya bukan maling," kata Yusri kepada Metrotvnews.com di Koja, Jakarta Utara, Kamis (17/12/2015).
Kabar dirinya disebut maling semakin tersebar luas. Tidak hanya di lingkungan rumah tapi juga sekolah anaknya. Yusri mengatakan, anaknya kerap mendapat intimidasi dan ejekan dari teman sekolahnya karena peristiwa tersebut.
"Anak saya jadi bahan omongan teman-temannya. Teman-teman anak saya bilang saya maling. Dampaknya sampai ke anak saya," ujar Yusri.
Bahkan, anaknya tidak mau pergi sekolah karena tidak sanggup menanggung malu. Yusri juga pernah dipanggil kepala sekolah atas kejadian itu.
"Saya dipanggil kepala sekolah karena kejadian kemarin. Tapi, sudah saya jelaskan masalahnya, pihak sekolah tidak mempermasalahkan," kata Yusri.
Sebelumnya, Yusri berniat melaporkan kepada Ahok terkait adanya praktik pencairan uang KJP di sebuah toko di Koja, Jakarta Utara. Yusri menemui Ahok di pendopo Balai Kota DKI. Namun, belum tuntas menceritakan kasus itu, Ahok memaki Yusri dan berbalik menyebut Yusri sebagai maling.
Tak terima perlakukan kasar itu, Yusri melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Laporan Yusri tercatat dalam nomor laporan LP/5405/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum 16 Desember 2015. Yusri menuntut Ahok membayar ganti rugi Rp100 miliar dan meminta maaf di depan umum. Menurut Yusri, uang tersebut tidak sebanding dengan rasa terhina dan sakit hati atas sikap Ahok.
medcom.id Jakarta: Warga Koja Jakarta Utara, Yusri Isnaeni dan anaknya kini mengalami trauma setelah diteriaki maling oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama. Makian itu dianggap penghinaan yang merusak nama baik dia dan anaknya yang masih duduk di bangku SD.
"Saya malu. Tetangga yang tidak tahu masalahnya menganggap saya maling. Padahal saya bukan maling," kata Yusri kepada Metrotvnews.com di Koja, Jakarta Utara, Kamis (17/12/2015).
Kabar dirinya disebut maling semakin tersebar luas. Tidak hanya di lingkungan rumah tapi juga sekolah anaknya. Yusri mengatakan, anaknya kerap mendapat intimidasi dan ejekan dari teman sekolahnya karena peristiwa tersebut.
"Anak saya jadi bahan omongan teman-temannya. Teman-teman anak saya bilang saya maling. Dampaknya sampai ke anak saya," ujar Yusri.
Bahkan, anaknya tidak mau pergi sekolah karena tidak sanggup menanggung malu. Yusri juga pernah dipanggil kepala sekolah atas kejadian itu.
"Saya dipanggil kepala sekolah karena kejadian kemarin. Tapi, sudah saya jelaskan masalahnya, pihak sekolah tidak mempermasalahkan," kata Yusri.
Sebelumnya, Yusri berniat melaporkan kepada Ahok terkait adanya praktik pencairan uang KJP di sebuah toko di Koja, Jakarta Utara. Yusri menemui Ahok di pendopo Balai Kota DKI. Namun, belum tuntas menceritakan kasus itu, Ahok memaki Yusri dan berbalik menyebut Yusri sebagai maling.
Tak terima perlakukan kasar itu, Yusri melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Laporan Yusri tercatat dalam nomor laporan LP/5405/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum 16 Desember 2015. Yusri menuntut Ahok membayar ganti rugi Rp100 miliar dan meminta maaf di depan umum. Menurut Yusri, uang tersebut tidak sebanding dengan rasa terhina dan sakit hati atas sikap Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)