Layar informasi Electronic Road Pricing (ERP) terpampang di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. (Foto:MI/Immanuel)
Layar informasi Electronic Road Pricing (ERP) terpampang di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. (Foto:MI/Immanuel)

Ahok Pusing Pikirkan Tarif ERP

Intan fauzi • 31 Desember 2015 11:51
medcom.id, Jakarta: Pemerintah belum bisa menerapkan sistem jalan berbayar ERP (electronic road pricing). Tahun depan pemerintah baru berencana membahas aturan penetapan tarif.
 
"ERP sampai sekarang belum ada. ERP baru (diterapkan) 2017. Tahun depan kita putuskan (tarifnya)," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jalan Medan merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2015).
 
Ahok menjelaskan, penetapan tarif sistem ERP belum diputuskan sebagai retribusi atau alat atur transportasi. Jika sebagai retribusi, Pemprov DKI terhalang Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah. "Retribusi harus diputuskan melalui Perda, berapa nilainya," ujar Ahok.
 
Ahok mengindikasikan akan menetapkan tarif yang tinggi. Asal, kendaraan yang masuk berkurang dan kemacetan di Jakarta teratasi.
 
"Ini kan alat kontrol jumlah kendaraan, uangnya bisa saya atur seenak saya. Kalau sepi ya turunin, kalau ramai naikkan. Bagaimana caranya paksa kendaraan tidak masuk ke jalan itu," ujarnya.
 
Di Jakarta sendiri telah dilakukan uji coba ERP di dua lokasi, yakni Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan H.R. Rasuna Said. Uji coba dilakukan oleh dua perusahaan berbeda. Di Jalan Sudirman diuji coba oleh Kapsch. Sementara yang di Jalan Rasuna Said oleh Q-free.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan