medcom.id, Jakarta: Operasi bina penduduk (Binduk) pasca-Idulfitri 1438 H di Jakarta Timur dilakukan pada malam hari. Warga pendatang baru didata.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Timur Sukma Wijaya mengatakan, operasi binduk yang melibatkan 165 personel berbagai instansi ini dilakukan di Kramatjati. Kegiatan serentak sejak Rabu 26 Juli 2017 itu sengaja digelar pada malam hari agar pendataan lebih maksimal.
"Hingga pukul 23.00 WIB kegiatan pelayanan pendataan pendatang baru dilaksanakan dengan tertib dan aman," kata Sukma saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat 28 Juli 2017.
Operasi binduk ini digelar sesuai Intruksi Gubernur Nomor 81 tahun 2017 tentang Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik dalam Rangka Hari Raya Idulfitri 2017. Personel, kata Sukma, dibagi menjadi lima kelompok untuk menyisir setiap hunian warga. Rumah kontrakan pun menjadi sasaran khusus dalam kegiatan tersebut.
Hasilnya, dari 499 orang yang terjaring operasi, 473 warga pendatang kedapatan belum melaporkan kependudukan selama berada di Ibu Kota. Petugas pun mewajibkan warga untuk membuat surat keterangan domisili sementara (SKDS). RT setempat akan memfasilitasi tanpa dikenakan biaya.
Menurut Sukma, SKDS berlaku selama satu tahun. Jika sudah habis masa berlakunya, warga pendatang dapat memperpanjang kembali. "SKDS ini sangat penting bagi warga yang tinggal di Jakarta hanya sementara, agar mereka terdata jelas di lokasi tempat tinggal mereka," ujar dia.
Baca: 8 Warga Nigeria Terjaring Operasi Binduk di Tanah Abang
Selain mengecek kartu identitas, petugas juga menanyakan pekerjaan yang akan dilakukan selama di Jakarta. Warga pendatang pun mesti punya jaminan tempat tinggal yang jelas.
"Kami memperbolehkan warga untuk tinggal di Jakarta tapi mereka harus melapor terlebih dahulu ke RT setempat," kata Sukma.
medcom.id, Jakarta: Operasi bina penduduk (Binduk) pasca-Idulfitri 1438 H di Jakarta Timur dilakukan pada malam hari. Warga pendatang baru didata.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Timur Sukma Wijaya mengatakan, operasi binduk yang melibatkan 165 personel berbagai instansi ini dilakukan di Kramatjati. Kegiatan serentak sejak Rabu 26 Juli 2017 itu sengaja digelar pada malam hari agar pendataan lebih maksimal.
"Hingga pukul 23.00 WIB kegiatan pelayanan pendataan pendatang baru dilaksanakan dengan tertib dan aman," kata Sukma saat dihubungi
Metrotvnews.com, Jumat 28 Juli 2017.
Operasi binduk ini digelar sesuai Intruksi Gubernur Nomor 81 tahun 2017 tentang Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik dalam Rangka Hari Raya Idulfitri 2017. Personel, kata Sukma, dibagi menjadi lima kelompok untuk menyisir setiap hunian warga. Rumah kontrakan pun menjadi sasaran khusus dalam kegiatan tersebut.
Hasilnya, dari 499 orang yang terjaring operasi, 473 warga pendatang kedapatan belum melaporkan kependudukan selama berada di Ibu Kota. Petugas pun mewajibkan warga untuk membuat surat keterangan domisili sementara (SKDS). RT setempat akan memfasilitasi tanpa dikenakan biaya.
Menurut Sukma, SKDS berlaku selama satu tahun. Jika sudah habis masa berlakunya, warga pendatang dapat memperpanjang kembali. "SKDS ini sangat penting bagi warga yang tinggal di Jakarta hanya sementara, agar mereka terdata jelas di lokasi tempat tinggal mereka," ujar dia.
Baca: 8 Warga Nigeria Terjaring Operasi Binduk di Tanah Abang
Selain mengecek kartu identitas, petugas juga menanyakan pekerjaan yang akan dilakukan selama di Jakarta. Warga pendatang pun mesti punya jaminan tempat tinggal yang jelas.
"Kami memperbolehkan warga untuk tinggal di Jakarta tapi mereka harus melapor terlebih dahulu ke RT setempat," kata Sukma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
