Seorang anak berfoto di booth yang dibuat oleh relawan Ahok di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/3/2015). MI/Panca Syurkani
Seorang anak berfoto di booth yang dibuat oleh relawan Ahok di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/3/2015). MI/Panca Syurkani

Ahok Jujur, tapi Harus Jaga Mulut

Tri Kurniawan • 09 Maret 2015 11:46
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Demokrat mengakui Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok yang jujur. Namun, di sisi lain dia tidak setuju dengan gaya Ahok berkomunikasi.
 
"Pemimpin harus memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak bangsa, pemimpin tidak bisa nyerocos mengenyampingkan aspek pendidikan dan sosial," kata Max kepada Metrotvnews.com, Senin (9/3/2015).
 
Dia mengatakan, apapun pernyataan seorang pemimpin akan menjadi berita dan jadi konsumsi publik. Saat ini, semua orang bahkan anak-anak sekolah dasar pun dengan mudah mengakses berita dari telepon genggam.

Jika Gubernur DKI Jakarta itu tidak bisa menjaga mulut dan terus bicara seenaknya, tentu akan jadi konsumsi yang tidak baik bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan remaja.
 
"Cucu saya yang SD saja tahu berita Ahok, karena anak-anak sekarang dengan mudah membuka Facebook dan situs lainnya," cetusnya.
 
Menurut Max, Ahok punya niat mulia menyelamatkan uang rakyat. "Tapi tidak dengan cara premanisme yang keluar dari mulutnya. Dia harus punya tatanan berbicara," paparnya.
 
Salah satu pernyataan Ahok yang disayangkan Max adalah 'pemahaman nenek lu' yang ditulis di draft RAPBD. Tulisan itu ditunjukkan untuk anggota dewan.
 
Max mengatakan, tulisan 'pemahaman nenek lu' kemudian dibaca semua orang, termasuk anak-anak dan remaja. "Yang saya sayangkan gaya bicara dia bukan pemimpin," tegas Max.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan