medcom.id, Jakarta: Keluarga Eko Prasetyo, 22, pemuda yang babak belur diduga dihajar anggota Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo harus menjalani perawatan intensif. Keluarga berharap Pemprov DKI Jakarta menanggung biaya pengobatan Eko sesuai janji.
Salah seorang sepupu Eko, Yani mengatakan saat ini keluarga tak lagi membiayai perawatan Eko di Rumah Sakit. Namun demikian, kata dia, Pemprov baru akan menerbitkan keterangan tertulis terkait tanggungan biaya rumah sakit, Senin 24 Agustus, besok.
"Iya sudah, saat ini biaya pengobatan sudah tidak ditanggung pihak keluarga. Tapi sesuai janji bukti tertulisnya baru akan diterbitkan besok," ujar Yani saat berbincang dengan Metrotvnews.com di RS St. Carolus, Minggu (23/8/2015).
"Pemprov DKI janji ngeluarin suratnya hari Senin. Doakan ya semoga terealisasi besok. Hari Senin itu bukti tertulis saja sih mengenai pembiayaan pengobatan korban sampai sembuh total," beber Yani.
Atas kondisi Eko, Yani juga meminta doa agar sepupunya tersebut bisa cepat diberi kepulihan. Saat ini Eko masih terbaring lemah di ruang Intensif Care Unit (ICU). Eko juga sudah menjalani operasi di bagian kepala lantaran pembuluh darahnya pecah hingga menyebabkan pendarahan.
"Mohon doanya saja biar Senin Pemprov bisa terbitkan suratnya mengenai tanggungan biaya perawatan korban sampai sembuh tota," tandasnya.
Nasib nahas dialami Eko Prasetyo, 22, lantaran babak belur dihakimi oknum Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus. Dia mengalami luka parah dan dirawat di RS St Carolus. Eko dituduh sebagai provokator penolakan penggusuran.
medcom.id, Jakarta: Keluarga Eko Prasetyo, 22, pemuda yang babak belur diduga dihajar anggota Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo harus menjalani perawatan intensif. Keluarga berharap Pemprov DKI Jakarta menanggung biaya pengobatan Eko sesuai janji.
Salah seorang sepupu Eko, Yani mengatakan saat ini keluarga tak lagi membiayai perawatan Eko di Rumah Sakit. Namun demikian, kata dia, Pemprov baru akan menerbitkan keterangan tertulis terkait tanggungan biaya rumah sakit, Senin 24 Agustus, besok.
"Iya sudah, saat ini biaya pengobatan sudah tidak ditanggung pihak keluarga. Tapi sesuai janji bukti tertulisnya baru akan diterbitkan besok," ujar Yani saat berbincang dengan
Metrotvnews.com di RS St. Carolus, Minggu (23/8/2015).
"Pemprov DKI janji ngeluarin suratnya hari Senin. Doakan ya semoga terealisasi besok. Hari Senin itu bukti tertulis saja sih mengenai pembiayaan pengobatan korban sampai sembuh total," beber Yani.
Atas kondisi Eko, Yani juga meminta doa agar sepupunya tersebut bisa cepat diberi kepulihan. Saat ini Eko masih terbaring lemah di ruang Intensif Care Unit (ICU). Eko juga sudah menjalani operasi di bagian kepala lantaran pembuluh darahnya pecah hingga menyebabkan pendarahan.
"Mohon doanya saja biar Senin Pemprov bisa terbitkan suratnya mengenai tanggungan biaya perawatan korban sampai sembuh tota," tandasnya.
Nasib nahas dialami Eko Prasetyo, 22, lantaran babak belur dihakimi oknum Satpol PP saat penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus. Dia mengalami luka parah dan dirawat di RS St Carolus. Eko dituduh sebagai provokator penolakan penggusuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
