medcom.id, Jakarta: Dede H alias Iyan, tersangka pembunuh, perampok, dan pembakar rumah di Pejaten, Jakarta Selatan, sempat membawa kabur uang dolar Amerika senilai Rp 3 miliar. Sayangnya, uang itu tidak dapat ditukarkan ke rupiah karena dolar lama.
"Setelah merampok dan membakar rumah, tersangka ke money changer untuk menukarkan uang dolar tapi ditolak dengan alasan kadaluarsa," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2015).
Ia mengungkapkan sekira pukul 09.00 WIB Iyan mencari money changer di kawasan Cilandak. Namun ia tak menemukan tempat penukaran uang. Dia melanjutkan ke wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Di sana Iyan menemukan money changer, tapi uang itu ditolak.
Terus berusaha, Iyan melanjutkan perjalanan ke Bank Indonesia dan BII untuk menukar uang itu. Tapi usahanya gagal, pihak bank menolak dengan alasan yang sama.
Menurut Krishna, uang dolar tersebut asli dan bisa ditukar. Tapi pihak money changer takut, karena Iyan menukar uang itu tanpa dicicil. "Mungkin karena money changernya takut dan curiga sehingga tidak diterima," ungkapnya.
Putus asa, Iyan memilih kembali ke rumahnya di Citayam, Depok, untuk menenangkan diri bersama anak istrinya. Pelaku ditangkap polisi dinihari tadi di Depok, Jawa Barat oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.
medcom.id, Jakarta: Dede H alias Iyan, tersangka pembunuh, perampok, dan pembakar rumah di Pejaten, Jakarta Selatan, sempat membawa kabur uang dolar Amerika senilai Rp 3 miliar. Sayangnya, uang itu tidak dapat ditukarkan ke rupiah karena dolar lama.
"Setelah merampok dan membakar rumah, tersangka ke money changer untuk menukarkan uang dolar tapi ditolak dengan alasan kadaluarsa," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2015).
Ia mengungkapkan sekira pukul 09.00 WIB Iyan mencari money changer di kawasan Cilandak. Namun ia tak menemukan tempat penukaran uang. Dia melanjutkan ke wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Di sana Iyan menemukan money changer, tapi uang itu ditolak.
Terus berusaha, Iyan melanjutkan perjalanan ke Bank Indonesia dan BII untuk menukar uang itu. Tapi usahanya gagal, pihak bank menolak dengan alasan yang sama.
Menurut Krishna, uang dolar tersebut asli dan bisa ditukar. Tapi pihak money changer takut, karena Iyan menukar uang itu tanpa dicicil. "Mungkin karena money changernya takut dan curiga sehingga tidak diterima," ungkapnya.
Putus asa, Iyan memilih kembali ke rumahnya di Citayam, Depok, untuk menenangkan diri bersama anak istrinya. Pelaku ditangkap polisi dinihari tadi di Depok, Jawa Barat oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)