medcom.id, Jakarta: Hening. Itu suasana yang terasa, saat pertama kali tiba di depan gerbang rumah dinas Ketua DPD yang jadi tersangka kasus dugaan suap, Irman Gusman. Hanya guguran daun kering yang menghiasi pelataran halaman rumah yang beralamat di Jalan Denpasar Raya Blok C3 Nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Pasca-informasi Irman Gusman kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah awak media langsung memantau rumah dinas Irman Gusman. Apalagi sejak status Irman Gusman resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap, bangunan berpagar hitam itupun makin jadi sorotan.
Sedari pagi tadi, Minggu (18/9/2016), awak media kembali memantau rumah dinas Irman Gusman. Para wartawan mengais secuil informasi terbaru dari kediaman Irman. Namun, tak ada yang mau memberikan pernyataan resmi.
Kediaman Irman Gusman minim aktifitas, kalau boleh dibilang tidak ada. Hanya tampak sekitar dua sampai empat orang petugas keamanan yang ada di pos jaga rumah dinas Irman.
Selain para petugas keamanan, ada tujuh sepeda motor yang terparkir, satu di antaranya sepeda motor polisi bertuliskan RI-7. Motor itu biasa digunakan untuk mengawal Ketua DPD.
Dari halaman depan rumah Irman Gusman, tampak terparkir Toyota Camry warna hitam dengan nomor polisi B 1286 RFS. Ada pula mobil Toyota Innova hitam yang diduga mobil pengawal.
Menjelang siang, sempat ada yang mencuri perhatian. Sebuah mobil Toyota Fortuner warna hitam masuk ke dalam rumah dinas Irman. Mobil itu datang dari arah simpang PT Rajawali Nusantara, Mega Kuningan. Sekelebat. Tampak seorang wanita di dalam mobil, berbaju putih dengan rambut dikuncir sembari menutup muka. Pun ada dua orang duduk di kursi paling depan.
Mobil itu lekas masuk garasi. Tidak diketahui pasti siapa wanita itu. Pewarta sempat menduga wanita itu adalah istri atau anak Irman. Namun, petugas jaga, tak bisa mengonfirmasi. "Wah saya tidak tahu juga," singkat petugas jaga yang enggan menyebutkan namanya sembari menutup gerbang.
Hujan sempat mengguyur kawasan Kuningan. Beberapa pewarta meningggalkan komplek rumah dinas pejabat itu sembari mencari tempat berteduh. Ada juga yang meneduh di dalam mobil media.
Rumah Dinas Irman Gusman Kini Tak Berpenghuni
Menjelang petang, Metrotvnews.com kembali menyambangi rumah dinas Irman Gusman. Ramai awak media yang menunggu di depan gerbang, sudah tidak lagi terlihat. Penampakan di dalam rumah dinas Irman Gusman juga tak ada yang beda.
Saat ditanyai, seorang petugas keamanan sempat menghampiri. Petugas jaga itu menyebut rumah dinas Irman Gusman sudah kosong tak berpenghuni. "Keluarganya tidak ada, kosong sudah mas," kata si petugas jaga.
Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. Pemberian suap senilai Rp100 juta itu diduga sebagai imbalan bahwa Irman sudah melayangkan rekomendasi.
Pengusaha itu berharap dengan rekomendasi yang dikeluarkan Irman, mendapatkan jatah importasi gula. Karena ulahnya ini, pengusaha itu juga ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.
Selain itu, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya. Yaitu Memi (istri Xaveriandy Sutanto) dan Farizal (salah seorang jaksa yang diduga juga menerima suap dari Xaveriandy Sutanto.
medcom.id, Jakarta: Hening. Itu suasana yang terasa, saat pertama kali tiba di depan gerbang rumah dinas Ketua DPD yang jadi tersangka kasus dugaan suap, Irman Gusman. Hanya guguran daun kering yang menghiasi pelataran halaman rumah yang beralamat di Jalan Denpasar Raya Blok C3 Nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Pasca-informasi Irman Gusman kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah awak media langsung memantau rumah dinas Irman Gusman. Apalagi sejak status Irman Gusman resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap, bangunan berpagar hitam itupun makin jadi sorotan.
Sedari pagi tadi, Minggu (18/9/2016), awak media kembali memantau rumah dinas Irman Gusman. Para wartawan mengais secuil informasi terbaru dari kediaman Irman. Namun, tak ada yang mau memberikan pernyataan resmi.
Kediaman Irman Gusman minim aktifitas, kalau boleh dibilang tidak ada. Hanya tampak sekitar dua sampai empat orang petugas keamanan yang ada di pos jaga rumah dinas Irman.
Selain para petugas keamanan, ada tujuh sepeda motor yang terparkir, satu di antaranya sepeda motor polisi bertuliskan RI-7. Motor itu biasa digunakan untuk mengawal Ketua DPD.
Dari halaman depan rumah Irman Gusman, tampak terparkir Toyota Camry warna hitam dengan nomor polisi B 1286 RFS. Ada pula mobil Toyota Innova hitam yang diduga mobil pengawal.
Menjelang siang, sempat ada yang mencuri perhatian. Sebuah mobil Toyota Fortuner warna hitam masuk ke dalam rumah dinas Irman. Mobil itu datang dari arah simpang PT Rajawali Nusantara, Mega Kuningan. Sekelebat. Tampak seorang wanita di dalam mobil, berbaju putih dengan rambut dikuncir sembari menutup muka. Pun ada dua orang duduk di kursi paling depan.
Mobil itu lekas masuk garasi. Tidak diketahui pasti siapa wanita itu. Pewarta sempat menduga wanita itu adalah istri atau anak Irman. Namun, petugas jaga, tak bisa mengonfirmasi. "Wah saya tidak tahu juga," singkat petugas jaga yang enggan menyebutkan namanya sembari menutup gerbang.
Hujan sempat mengguyur kawasan Kuningan. Beberapa pewarta meningggalkan komplek rumah dinas pejabat itu sembari mencari tempat berteduh. Ada juga yang meneduh di dalam mobil media.
Rumah Dinas Irman Gusman Kini Tak Berpenghuni
Menjelang petang, Metrotvnews.com kembali menyambangi rumah dinas Irman Gusman. Ramai awak media yang menunggu di depan gerbang, sudah tidak lagi terlihat. Penampakan di dalam rumah dinas Irman Gusman juga tak ada yang beda.
Saat ditanyai, seorang petugas keamanan sempat menghampiri. Petugas jaga itu menyebut rumah dinas Irman Gusman sudah kosong tak berpenghuni. "Keluarganya tidak ada, kosong sudah mas," kata si petugas jaga.
Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. Pemberian suap senilai Rp100 juta itu diduga sebagai imbalan bahwa Irman sudah melayangkan rekomendasi.
Pengusaha itu berharap dengan rekomendasi yang dikeluarkan Irman, mendapatkan jatah importasi gula. Karena ulahnya ini, pengusaha itu juga ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.
Selain itu, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya. Yaitu Memi (istri Xaveriandy Sutanto) dan Farizal (salah seorang jaksa yang diduga juga menerima suap dari Xaveriandy Sutanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)