medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah fungsi Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk pelajar Ibu Kota. Pemegang KJP kini diperbolehkan membeli mainan yang sifatnya edukatif.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, mainan yang bersifat edukatif dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak. "KJP selama non-cash dia bisa beli (mainan edukatif),” kata Ahok usai menerima hibah lego dari Kerajaan Denmark, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli makanan pokok juga, seperti daging. Sehingga gizi yang dikonsumsi oleh anak-anak Jakarta semakin baik.
"Sekarang kami utamakan yang pertama dulu, dia boleh beli makanan, boleh. Kami mau kasih daging sapi," ujarnya seperti dikutip website Pemprov DKI, Beritajakarta.com.
Setiap orang di Eropa mengkonsumsi daging sapi per kapita di atas 10 kilogram. Sementara di Jakarta hanya sebanyak 5 kilogram saja. Hal itu membuat daya saing yang tidak setara.
"Kalau makannya beda, mainnya juga beda, setelah dewasa persaingan juga beda. Makanya kami harapkan dunia ini tanpa batas dengan adanya teknologi, internet. Daya saing sebagai bangsa kami harap ke depannya juga sama," katanya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah fungsi Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk pelajar Ibu Kota. Pemegang KJP kini diperbolehkan membeli mainan yang sifatnya edukatif.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, mainan yang bersifat edukatif dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak. "KJP selama non-cash dia bisa beli (mainan edukatif),” kata Ahok usai menerima hibah lego dari Kerajaan Denmark, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli makanan pokok juga, seperti daging. Sehingga gizi yang dikonsumsi oleh anak-anak Jakarta semakin baik.
"Sekarang kami utamakan yang pertama dulu, dia boleh beli makanan, boleh. Kami mau kasih daging sapi," ujarnya seperti dikutip website Pemprov DKI,
Beritajakarta.com.
Setiap orang di Eropa mengkonsumsi daging sapi per kapita di atas 10 kilogram. Sementara di Jakarta hanya sebanyak 5 kilogram saja. Hal itu membuat daya saing yang tidak setara.
"Kalau makannya beda, mainnya juga beda, setelah dewasa persaingan juga beda. Makanya kami harapkan dunia ini tanpa batas dengan adanya teknologi, internet. Daya saing sebagai bangsa kami harap ke depannya juga sama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)