Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata pedagang kaki lima (PKL) di pedestrian Gelora Bung Karno (GBK). Sebab, kawasan GBK akan dipakai untuk pertandingan Asian Games 2018 dalam waktu dekat.
"PKL di sekitar GBK belum ada tindakan yang jelas. Kemarin saya meninjau masih banyak PKL yang menduduki pedestrian," kata Prasetio di Kantor DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 16 Juli 2018.
Saat malam, jelasnya, puluhan pedagang sate dan kopi berjajar di pedestarian GBK. Tak jarang, keberadaan mereka membuat jalan di sekitar GBK macet. Bahu jalan jadi lahan parkir pembeli.
"Tukang starling (pedagang kopi) yang jualan juga sembarangan. Kalau tertabrak yang disalahkan pasti mobil. Padahal kan dia tidak berhak jualan di sana," ungkap Prasetio.
Baca juga: Pemprov DKI Jamin Kebersihan di Sepanjang Rute Atlet
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengkritisi upaya promosi Asian Games 2018 yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya, promosi belum maksimal.
"Di Jakarta bakal ada pesta besar sebentar lagi tapi enggak ada rasanya. Di Palembang, masuk bandara berasa Asian Games. Ini (di Jakarta) tidak," ujar dia.
Prasetio mewanti-wanti agar Pemprov DKI tak gagal menghelat pertandingan tingkat Asia itu. "Kalau gagal, yang malu bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia," ketus Prasetio.
Pemprov DKI Jakarta tengah gencar mempromosikan Asian Games melalui beberapa media. Mulai dari menempelkan stiker di bus dan halte TransJakarta, tiang pancang monorail, serta banner di instansi-instansi pemerintahan.
Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata pedagang kaki lima (PKL) di pedestrian Gelora Bung Karno (GBK). Sebab, kawasan GBK akan dipakai untuk pertandingan Asian Games 2018 dalam waktu dekat.
"PKL di sekitar GBK belum ada tindakan yang jelas. Kemarin saya meninjau masih banyak PKL yang menduduki pedestrian," kata Prasetio di Kantor DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 16 Juli 2018.
Saat malam, jelasnya, puluhan pedagang sate dan kopi berjajar di pedestarian GBK. Tak jarang, keberadaan mereka membuat jalan di sekitar GBK macet. Bahu jalan jadi lahan parkir pembeli.
"Tukang starling (pedagang kopi) yang jualan juga sembarangan. Kalau tertabrak yang disalahkan pasti mobil. Padahal kan dia tidak berhak jualan di sana," ungkap Prasetio.
Baca juga:
Pemprov DKI Jamin Kebersihan di Sepanjang Rute Atlet
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengkritisi upaya promosi Asian Games 2018 yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya, promosi belum maksimal.
"Di Jakarta bakal ada pesta besar sebentar lagi tapi enggak ada rasanya. Di Palembang, masuk bandara berasa Asian Games. Ini (di Jakarta) tidak," ujar dia.
Prasetio mewanti-wanti agar Pemprov DKI tak gagal menghelat pertandingan tingkat Asia itu. "Kalau gagal, yang malu bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia," ketus Prasetio.
Pemprov DKI Jakarta tengah gencar mempromosikan Asian Games melalui beberapa media. Mulai dari menempelkan stiker di bus dan halte TransJakarta, tiang pancang monorail, serta
banner di instansi-instansi pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)
