medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap mengerjakan proyek enam ruas jalan arteri layang. Proyek akan dikerjakan bersama swasta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengonfirmasi, proyek digarap lewat jalur kemitraan pemerintah dengan swasta. "Dengan sistem Public Private Partnership (PPP). Jadi tunjuk BUMN dan BUMD yang <i>ngerjain</i>," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Proyek ini sebelunya proyek enam ruas jalan tol yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tapi, Ahok kemudian meminta proyek dikerjakan DKI. Alasannya, supaya dana pemerintah bisa digunakan untuk pembangunan proyek di daerah lain.
Ahok tak menjelaskan berapa dana yang akan digelontorkan. Dia hanya memastikan, pengeluaran DKI buat tahun depan lebih minim. Sehingga, dana bisa dialihkan untuk proyek ini.
"Soalnya, kami sudah tidak beli truk sampah, tidak beli alat berat, dan tidak <i>ngerjain</i> jalan lagi, tahun depan" jelas Ahok.
Meski begitu, Ahok mengaku, pihaknya masih mencari skema pendanaan lain buat proyek arteri layang ini. Proyek ini bersifat multiyears dan DKI tak mungkin mengajukan pinjaman lagi.
"Ini yang kami lagi cari skema pastinya," kata Ahok.
Proyek jalan ini diperkirakan memakan dana Rp42 triliun. Proyek ini akan dibangun pada 2016 dan ditargetkan selesai 2022. Pembangunan proyek sepanjang 69,77 km itu dibagi empat tahap, yakni, Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu. Kemudian tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang, Pasar Minggu-Casablanca.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap mengerjakan proyek enam ruas jalan arteri layang. Proyek akan dikerjakan bersama swasta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengonfirmasi, proyek digarap lewat jalur kemitraan pemerintah dengan swasta. "Dengan sistem
Public Private Partnership (PPP). Jadi tunjuk BUMN dan BUMD yang
ngerjain," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Proyek ini sebelunya proyek enam ruas jalan tol yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tapi, Ahok kemudian meminta proyek dikerjakan DKI. Alasannya, supaya dana pemerintah bisa digunakan untuk pembangunan proyek di daerah lain.
Ahok tak menjelaskan berapa dana yang akan digelontorkan. Dia hanya memastikan, pengeluaran DKI buat tahun depan lebih minim. Sehingga, dana bisa dialihkan untuk proyek ini.
"Soalnya, kami sudah tidak beli truk sampah, tidak beli alat berat, dan tidak
ngerjain jalan lagi, tahun depan" jelas Ahok.
Meski begitu, Ahok mengaku, pihaknya masih mencari skema pendanaan lain buat proyek arteri layang ini. Proyek ini bersifat multiyears dan DKI tak mungkin mengajukan pinjaman lagi.
"Ini yang kami lagi cari skema pastinya," kata Ahok.
Proyek jalan ini diperkirakan memakan dana Rp42 triliun. Proyek ini akan dibangun pada 2016 dan ditargetkan selesai 2022. Pembangunan proyek sepanjang 69,77 km itu dibagi empat tahap, yakni, Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu. Kemudian tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang, Pasar Minggu-Casablanca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)