Jakarta: Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta menerapkan inovasi sistem sterilisasi dengan penyinaran sinar ultraviolet (UV) dalam gerbong kereta. Tujuannya untuk membunuh virus korona (covid-19) dan sumber penyakit lainnya.
"Penggunaan metode UV dari segi efisiensi harga lebih murah dibanding metode penyemprotan disinfektan," kata General Manager Corporate Secretary LRT Jakarta, Bintang Kemal, melalui keterangan tertulis, Jumat, 19 Juni 2020.
Sistem UV dinilai lebih modern, mudah digunakan, serta efektif menekan biaya penyediaan alat pelindung diri (APD) sekali pakai. Bintang menyebut sterilisasi dengan sinar UV dilakukan setiap hari, usai kereta selesai digunakan.
Bintang mengatakan prosedur sterilisasi kereta LRT dimulai dengan pembersihan bagian luar badan kereta melewati Automatic Train Washing Plant (ATWP). Setelah itu, dua orang teknisi menggunakan APD akan menempatkan lampu UV di setiap gerbong kereta.
"Setelah ruangan kereta steril dari personel, teknisi akan mengaktifkan lampu tersebut dengan remote control dari luar," kata dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di DKI Bertambah 140 Orang
Proses sterilisasi dengan sistem UV memakan waktu selama 15 menit. Kemudian teknisi akan memberi jeda waktu 40 menit sebelum masuk untuk mengambil alat tersebut.
"Jeda waktu ini guna memaksimalkan efek sterilisasi dari sinar UV," ucap Bintang.
LRT Jakarta berencana menambah prosedur lain yang mampu meningkatkan kesehatan penumpangnya lewat penggunaan High-efficiency particulate air (HEPA) filter di sistem ventilasi kereta. Hal ini demi mencegah pernyebaran penyakit lewat udara dan menjaga kualitas udara dalam kereta.
"Diharapkan lewat penerapan usaha-usaha ini maka LRT Jakarta akan terus terjamin kualitasnya sebagai transportasi umum yang memenuhi standar Kesehatan," kata Bintang.
Jakarta: Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta menerapkan inovasi sistem sterilisasi dengan penyinaran sinar ultraviolet (UV) dalam gerbong kereta. Tujuannya untuk membunuh virus korona (covid-19) dan sumber penyakit lainnya.
"Penggunaan metode UV dari segi efisiensi harga lebih murah dibanding metode penyemprotan disinfektan," kata General Manager Corporate Secretary LRT Jakarta, Bintang Kemal, melalui keterangan tertulis, Jumat, 19 Juni 2020.
Sistem UV dinilai lebih modern, mudah digunakan, serta efektif menekan biaya penyediaan alat pelindung diri (APD) sekali pakai. Bintang menyebut sterilisasi dengan sinar UV dilakukan setiap hari, usai kereta selesai digunakan.
Bintang mengatakan prosedur sterilisasi kereta LRT dimulai dengan pembersihan bagian luar badan kereta melewati
Automatic Train Washing Plant (ATWP). Setelah itu, dua orang teknisi menggunakan APD akan menempatkan lampu UV di setiap gerbong kereta.
"Setelah ruangan kereta steril dari personel, teknisi akan mengaktifkan lampu tersebut dengan remote control dari luar," kata dia.
Baca:
Kasus Positif Covid-19 di DKI Bertambah 140 Orang
Proses sterilisasi dengan sistem UV memakan waktu selama 15 menit. Kemudian teknisi akan memberi jeda waktu 40 menit sebelum masuk untuk mengambil alat tersebut.
"Jeda waktu ini guna memaksimalkan efek sterilisasi dari sinar UV," ucap Bintang.
LRT Jakarta berencana menambah prosedur lain yang mampu meningkatkan kesehatan penumpangnya lewat penggunaan
High-efficiency particulate air (HEPA) filter di sistem ventilasi kereta. Hal ini demi mencegah pernyebaran penyakit lewat udara dan menjaga kualitas udara dalam kereta.
"Diharapkan lewat penerapan usaha-usaha ini maka LRT Jakarta akan terus terjamin kualitasnya sebagai transportasi umum yang memenuhi standar Kesehatan," kata Bintang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)