Jakarta: Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta hampir setahun beroperasi. Pengelola mengeklaim jumlah penumpang yang diangkut mencapai 30 juta orang, dengan rata-rata per hari sebanyak 86.960 penumpang.
"Kira-kira hingga peringatan ulang tahun nanti (24 Maret 2020), sekitar 31 juta penumpang," kata Direktur MRT William Sabandar di Hutan Kota, Kompleks GBK, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
William mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat tingkat pengguna MRT tinggi. Misalnya, ketepatan waktu yang mencapai 99,8 persen.
"Jadi itu yang menjadi daya tarik sehingga orang yang naik MRT dari berbagai kalangan," ungkap dia.
Baca: Virus Korona Mengganggu Pembangunan MRT Fase II
Faktor keamanan disebut menjadi daya tarik lain MRT. Pihak pengelola tidak akan menoleransi pengguna yang melanggar aturan selama berada di stasiun.
Salah satu aturan terbaru yang dibuat yaitu melarang orang bersalaman selama di dalam stasiun. Kebijakan itu dibuat sebagai bentuk antisipasi virus korona (covid-19).
"Tadinya kita khawatir kalau aturan itu dikritik oleh masyarakat. Ternyata tidak," sebut dia.
Penumpang MRT. MI/Fransisco Carollio
Menurut William, kualitas pelayanan dan keamanan yang baik berdampak terhadap pendapatan MRT. William menyebut jika pendapatan MRT sudah melampaui target yang ditetapkan.
"Penghasilan datang dari dua komponen, yaitu tiket dan non tiket. Non tiket itu seperti iklan dan lain sebagainya," ujar dia.
Jakarta: Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta hampir setahun beroperasi. Pengelola mengeklaim jumlah penumpang yang diangkut mencapai 30 juta orang, dengan rata-rata per hari sebanyak 86.960 penumpang.
"Kira-kira hingga peringatan ulang tahun nanti (24 Maret 2020), sekitar 31 juta penumpang," kata Direktur MRT William Sabandar di Hutan Kota, Kompleks GBK, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
William mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat tingkat pengguna MRT tinggi. Misalnya, ketepatan waktu yang mencapai 99,8 persen.
"Jadi itu yang menjadi daya tarik sehingga orang yang naik MRT dari berbagai kalangan," ungkap dia.
Baca:
Virus Korona Mengganggu Pembangunan MRT Fase II
Faktor keamanan disebut menjadi daya tarik lain MRT. Pihak pengelola tidak akan menoleransi pengguna yang melanggar aturan selama berada di stasiun.
Salah satu aturan terbaru yang dibuat yaitu melarang orang bersalaman selama di dalam stasiun. Kebijakan itu dibuat sebagai bentuk antisipasi virus korona (covid-19).
"Tadinya kita khawatir kalau aturan itu dikritik oleh masyarakat. Ternyata tidak," sebut dia.
Penumpang MRT. MI/Fransisco Carollio
Menurut William, kualitas pelayanan dan keamanan yang baik berdampak terhadap pendapatan MRT. William menyebut jika pendapatan MRT sudah melampaui target yang ditetapkan.
"Penghasilan datang dari dua komponen, yaitu tiket dan non tiket. Non tiket itu seperti iklan dan lain sebagainya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)