Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S. Uno (kanan) berdialog dengan penghuni rumah susun di Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/11) - ANT/M Agung Rajasa
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S. Uno (kanan) berdialog dengan penghuni rumah susun di Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/11) - ANT/M Agung Rajasa

Sandi Tawarkan Solusi Revitalisasi Metro Mini

Whisnu Mardiansyah • 17 November 2016 20:02
medcom.id, Jakarta: Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi di Jakarta, terutama masalah angkutan metro mini. Sandi menawarakan revitalisasi seluruh angkutan metro mini yang ada di ibu kota.
 
"Kita berdiskusi, istilahnya mereka mau dirangkul, dicarikan solusinya, karena kalau dibiarkan seperti ini akan berlangsung terus, ugal-ugalan karena mereka mengejar setoran," kata Sandi di lapangan Futsal Prestasi Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).
 
Meski solusi yang ditawarkan tak berbeda jauh dengan yang dilakukan Pemprov saat ini, tapi Sandi yakin para sopir akan lebih menerima. Politikus Partai Gerindra itu mengaku akan mengintegrasikan metro mini dengan TransJakarta sebagai solusi.

"Saya mau integrasikan mereka ke TransJakarta dan mereka sepakat tapi mereka diberikan solusi. Selama ini solusi yang dikasih berkaitan dengan jumlah uang yang disetorkan untuk mendapatkan kendaraan baru belum bisa diterima oleh mereka," jelas Sandi.
 
Sandi menawarkan skema pendanaan untuk mobil-mobil yang sudah tidak layak sesuai dengan standar Jakarta. Kedua, mekanik yang selama ini tidak bisa diserap oleh bengkel-bengkel akan dilatih ulang untuk bisa diintegrasikan dengan depo-depo.
 
"Sementara sopir-sopir ditata ulang, yang bisa masuk ke sistem TransJakarta akan masuk. Kalau yang enggak, akan kita masukkan ke pelatihan-pelatihan supaya mereka bisa masuk ke sistem yang berbasis online," jelas Sandi.
 
Dia mengaku sudah berbicara dengan sejumlah sopir di Pulo gebang. Hasilnya kata Sandi positif. Sopir menerima masukan dan minta dicarikan solusi. 
 
Sandi yakin solusinya akan lebih mudah diterima oleh para pengusaha jasa angkutan metro mini. Sebab penolakan dulu lantaran tak ada komunikasi yang berjalan dengan baik.
 
"Tawaran solusi yang diberikan itu tidak menyelesaikan masalah, malah memberatkan. Saya basisnya pengusaha jadi saya tahu seperti apa, teman-teman organda juga memberikan saran dan saya pikir itu bisa dilakukan," ujar dia. 
 
Bahar, salah satu pengusaha metro mini di Pulo gebang sepakat metro mini direvitalisasi. Hanya saja harus didahului dengan komunikasi yang dialogis.
 
"Metro mini sepakat revitalisasi, tapi yang dulu ditawarkan (Menhub) Budi Karya, dia memonopoli angkutan metro mini tidak sesuai dengan kemauan dari pemilik metro mini," ungkap Bahar.
 
Selama ini pengusaha metro mini 
mengeluhkan dana pertama yang terlalu mahal dan tak sebanding dengan harga mobil dan pembagian hasil yang diterimanya.
 
"DP-nya terlalu mahal, Rp 150 juta tapi yang diberikan ke pemilik hanya Rp 2,5 juta per bulan padahal harga satu bus ratusan juta. Apalagi sekarang dia masuk ke terminal pulo gebang dan trayeknya tumpang tindih," papar Bahar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan