medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menggenjot pembangunan. Sebab, tingkat penyerapan APBD DKI 2016 masih sangat rendah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya akan menggenjot pembangunan jalan, jembatan dan rumah susun untuk mempercepat penyerapan anggaran yang baru mencapai 13 persen.
Ahok meminta inspektorat DKI Jakarta mengevaluasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menghambat proses lelang. Ahok menargetkan, lelang dapat dilakukan pada Mei.
"Kami fokus di pembangunan, seperti bangun jembatan dan rusun. Otomatis kontraknya baru bulan Mei," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2016).
Pembangunan rumah susun. Foto: Antara/Zabur Karuru
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu juga memerintahkan anak buahnya melakukan pembeliaan lahan. Ahok menargetkan, penyerapan APBD DKI bisa mencapai 90 persen pada akhir tahun. "Harusnya percepatan bisa beli lahan," ujarnya.
Seperti diketahui APBD DKI 2016 mencapai Rp 67,1 triliun. Jika penyerapannya baru 13,86 persen, artinya uang yang digunakan baru Rp 8,03 triliun.
Sebelumnya, Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) meminta Inspektorat DKI Jakarta mengevaluasi proses lelang .
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik berharap penyerapan APBD DKI Jakarta 2016 terealisasi. Sebab, serapan anggaran 2015 masih rendah, hanya 62 persen.
"Harus setinggi-tingginya, kalau enggak rugi masyarakat. Kalau bisa 90 persen. Pertumbuhan ekonomi itu dipengaruhi oleh belanja APBD," kata Taufik .
Menurut Taufik, belanja APBD dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi DKI yang diproyeksikan 5,9 - 6,3 persen. Dia berharap, SKPD dapat menggunakan anggaran dengan tepat.
"Kalau belanjanya bagus otomatis ekonomi bergerak. Makanya SKPD harus kerja, kalau kerjanya sedang-sedang saja percuma. Potong (pecat) saja," ujar Taufik.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menggenjot pembangunan. Sebab, tingkat penyerapan APBD DKI 2016 masih sangat rendah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya akan menggenjot pembangunan jalan, jembatan dan rumah susun untuk mempercepat penyerapan anggaran yang baru mencapai 13 persen.
Ahok meminta inspektorat DKI Jakarta mengevaluasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menghambat proses lelang. Ahok menargetkan, lelang dapat dilakukan pada Mei.
"Kami fokus di pembangunan, seperti bangun jembatan dan rusun. Otomatis kontraknya baru bulan Mei," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2016).
Pembangunan rumah susun. Foto: Antara/Zabur Karuru
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu juga memerintahkan anak buahnya melakukan pembeliaan lahan. Ahok menargetkan, penyerapan APBD DKI bisa mencapai 90 persen pada akhir tahun. "Harusnya percepatan bisa beli lahan," ujarnya.
Seperti diketahui APBD DKI 2016 mencapai Rp 67,1 triliun. Jika penyerapannya baru 13,86 persen, artinya uang yang digunakan baru Rp 8,03 triliun.
Sebelumnya, Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) meminta Inspektorat DKI Jakarta mengevaluasi proses lelang .
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik berharap penyerapan APBD DKI Jakarta 2016 terealisasi. Sebab, serapan anggaran 2015 masih rendah, hanya 62 persen.
"Harus setinggi-tingginya, kalau enggak rugi masyarakat. Kalau bisa 90 persen. Pertumbuhan ekonomi itu dipengaruhi oleh belanja APBD," kata Taufik .
Menurut Taufik, belanja APBD dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi DKI yang diproyeksikan 5,9 - 6,3 persen. Dia berharap, SKPD dapat menggunakan anggaran dengan tepat.
"Kalau belanjanya bagus otomatis ekonomi bergerak. Makanya SKPD harus kerja, kalau kerjanya sedang-sedang saja percuma. Potong (pecat) saja," ujar Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)