Kondisi Kampung Akuarium pascadigusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Kondisi Kampung Akuarium pascadigusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Arga Sumantri

Warga Kampung Akuarium Bantah Dapat Jatah Uang Harian

Arga sumantri • 12 Mei 2016 17:02
medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, memilih bertahan di lokasi penggusuran. Bantuan yang terus mengalir dari sejumlah organisasi membuat mereka makin yakin buat bertahan.
 
Ahmad, salah seorang warga setempat, menyatakan akan terus tinggal di lokasi penggusuran. Dia menolak pindah ke rumah susun lantaran justru beban hidup bertambah.
 
"Di rusun enggak gratis. Kita nanti tetap harus bayar sewa. Apalagi rusunnya jauh dan susah ke mana-mana," kata Ahmad kepada Metrotvnews.com, Kamis (12/6/2016).

Sejak digusur, lanjut Ahmad, warga mengandalkan bantuan yang datang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sejumlah organisasi, kata dia, semakin banyak yang memberikan bantuan kepada warga.
 
Ahmad menampik jika warga mendapatkan donasi dalam bentuk uang. Warga, kata dia, hanya mendapat bantuan berupa makanan, minuman, juga tenda untuk menyambung hidup sehari-hari mereka.
 
"Enggak ada uang harian. Ya kami bisa dibantu kebutuhan makan, minum sehari-hari sudah alhamdulillah," tambah dia.
 
Warga lain, Hendri, juga membantah menerima secara langsung bantuan dalam bentuk uang. Kalaupun ada, kata dia, biasanya digunakan untuk kepentingan umum warga.
 
"Kayak untuk bangun musala itu. Yang lainnya ya kita dapat beras banyak, roti, minuman, dapur umum, tenda, semacam itu," ungkap dia.
 
Warga Kampung Akuarium Bantah Dapat Jatah Uang Harian
Tampak beberapa tenda besar berdiri di lahan bekas permukiman warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Foto: MTVN/Arga Sumantri
 
Hendri juga tak mau ambil pusing jika ada maksud lain dari bantuan yang masuk. Buat dia dan warga lainnya, bantuan yang terus datang menujukkan masih ada bentuk kepedulian terhadap kelangsungan hidup warga.
 
"Politisasi apa? Mereka mau bantu sukarela. Kami bersyukur. Sudah itu cukup," kata Hendri.
 
Hendri dan Ahmad menyebut semakin banyak organisasi yang memberikan bantuan hingga saat ini. Jumlahnya terus bertambah sejak lokasi Kampung Akuarium digusur.
 
Penggusuran pada Senin 11 April rupanya tak lantas membuat warga meninggalkan Kampung Aquarium. Mereka mencoba bertahan. Bantuan dari banyak lembaga membuat mereka memilih tinggal di lokasi penggusuran.
 
Perlahan, warga mulai bangkit. Saat ini total ada tujuh tenda berukuran besar jadi tempat mereka berteduh dan tidur. Sejumlah fasilitas umum juga dibangun, seperti musala dan tempat mandi cuci kakus (MCK) umum.
 
Pemprov DKI menggusur Kampung Akuarium dan bakal menyulapnya menjadi tanggul untuk menghalangi rob. Tanggul akan dibangun di kawasan Muara Baru, termasuk Pasar Ikan. Tingginya, sekitar 3,5 meter di atas permukaan laut. Proyek ini akan menggunakan lahan selebar 10 hingga 12 meter.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan