Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengingatkan masyarakat berhati-hati untuk mencegah kebakaran. Ariza mencatat ada dua penyebab kebakaran terutama di kawasan padat penduduk, yakni korsleting dan puntung rokok.
"Jangan sampai daya listrik melebihi kapasitas, terjadi korslet kemudian membuang puntung rokok. Beberapa waktu lalu kebakaran disebabkan puntung rokok dibuang sembarangan," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.
Ariza mengharapkan masyarakat berpartisipasi menjaga dan mencegah kebakaran. Pasalnya, banyak kawasan di Jakarta yang padat penduduk.
"Kami minta semua menjaga keselamatan, semua agar tidak terjadi kebakaran di Jakarta," kata dia.
Baca: Erick Thohir Instruksikan BUMN Bantu Warga Badui Korban Kebakaran
Sebelumnya, kebakaran beruntun terjadi di Jakarta. Permukiman di Pademangan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Jumat, 15 Oktober 2021, dan gudang elektronik di Mangga Dua, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, 984 kebakaran terjadi di Jakarta pada Januari-Agustus 2021. Meski jumlahnya terbilang besar, angka itu diklaim masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.
"Frekuensi kebakaran masih di bawah tahun lalu pada periode Januari sampai Agustus di mana ada sebanyak 1.027 kasus kebakaran," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Selama 2020, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mencatat total ada 1.505 kasus kebakaran. Dari jumlah itu, 938 kasus kebakaran disebabkan gangguan listrik, serta kebocoran gas (108), puntung rokok (36), dan membakar sampah (123).
Kasus kebakaran di DKI selama 2020 paling banyak melanda bangunan perumahan, yakni 461 unit. Kebakaran juga menyasar instalasi luar gedung (438), bangunan umum dan perdagangan (269), kendaraan (93), dan lapak (14).
Untuk waktu kejadian, kebakaran paling banyak terjadi pada malam hari antara pukul 18.00 hingga 23.59 WIB dengan total kasus 472 kasus. Pada siang hari ada 400 kasus kebakaran dan dini hari 257 kasus.
Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub)
DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengingatkan masyarakat berhati-hati untuk mencegah
kebakaran. Ariza mencatat ada dua penyebab kebakaran terutama di kawasan padat penduduk, yakni korsleting dan puntung rokok.
"Jangan sampai daya listrik melebihi kapasitas, terjadi korslet kemudian membuang puntung rokok. Beberapa waktu lalu kebakaran disebabkan puntung rokok dibuang sembarangan," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.
Ariza mengharapkan masyarakat berpartisipasi menjaga dan mencegah kebakaran. Pasalnya, banyak kawasan di Jakarta yang padat penduduk.
"Kami minta semua menjaga keselamatan, semua agar tidak terjadi kebakaran di Jakarta," kata dia.
Baca:
Erick Thohir Instruksikan BUMN Bantu Warga Badui Korban Kebakaran
Sebelumnya, kebakaran beruntun terjadi di Jakarta. Permukiman di Pademangan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Jumat, 15 Oktober 2021, dan gudang elektronik di Mangga Dua, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, 984 kebakaran terjadi di Jakarta pada Januari-Agustus 2021. Meski jumlahnya terbilang besar, angka itu diklaim masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.
"Frekuensi kebakaran masih di bawah tahun lalu pada periode Januari sampai Agustus di mana ada sebanyak 1.027 kasus kebakaran," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Selama 2020, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mencatat total ada 1.505 kasus kebakaran. Dari jumlah itu, 938 kasus kebakaran disebabkan gangguan listrik, serta kebocoran gas (108), puntung rokok (36), dan membakar sampah (123).
Kasus kebakaran di DKI selama 2020 paling banyak melanda bangunan
perumahan, yakni 461 unit. Kebakaran juga menyasar instalasi luar gedung (438), bangunan umum dan perdagangan (269), kendaraan (93), dan lapak (14).
Untuk waktu kejadian, kebakaran paling banyak terjadi pada malam hari antara pukul 18.00 hingga 23.59 WIB dengan total kasus 472 kasus. Pada siang hari ada 400 kasus kebakaran dan dini hari 257 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)