Jakarta: Klaster keluarga cukup tinggi dalam penyebaran covid-19 di Jakarta. Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat temuan 5.719 klaster keluarga.
"Secara umum, kita semua melihat adanya tren kenaikan kasus aktif dan temuan kasus baru di Jakarta, khususnya dari klaster keluarga," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikutip dari media sosial resmi @dkijakarta, Selasa, 8 Desember 2020.
Anies menyebut kemunculan klaster keluarga meningkat setelah cuti bersama dan libur panjang di akhir Oktober 2020. Sementara pada 23-29 November 2020, Pemprov DKI menemukan 410 klaster keluarga dengan total 4.052 kasus positif covid-19.
"Karena itu, kami meminta masyarakat semakin waspada dan disiplin dengan protokol kesehatan," tambah dia.
Baca: Bertambah 1.446, Kasus Positif Covid-19 di DKI Mencapai 145.427
Data Pemprov DKI menunjukkan 42,4 persen kasus positif pada 4 Juni hingga 6 Desember berasal dari klaster keluarga. Detailnya, 58.011 kasus positif covid-19 dari 5.719 klaster.
Sebagai perbandingan, klaster perkantoran mencapai 5,7 persen pada periode yang sama. Terdapat 1.477 klaster perkantoran dengan 7.853 kasus positif.
Anies terus mengingatkan warga Jakarta untuk menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Juga menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).
Jumlah kasus konfirmasi positif virus korona (covid-19) di DKI Jakarta terus bertambah. Penambahan kasus positif mencapai 1.466 pada Senin, 7 Desember 2020.
"Total kasus positif di DKI Jakarta menjadi 145.427 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia lewat keterangan tertulis, Senin, 7 Desember 2020.
Untuk mencegah penularan covid-19, pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Klaster keluarga cukup tinggi dalam penyebaran covid-19 di Jakarta. Data Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta mencatat temuan 5.719 klaster keluarga.
"Secara umum, kita semua melihat adanya tren kenaikan kasus aktif dan temuan kasus baru di Jakarta, khususnya dari klaster keluarga," ujar Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan dikutip dari media sosial resmi @dkijakarta, Selasa, 8 Desember 2020.
Anies menyebut kemunculan klaster keluarga meningkat setelah cuti bersama dan libur panjang di akhir Oktober 2020. Sementara pada 23-29 November 2020, Pemprov DKI menemukan 410 klaster keluarga dengan total 4.052 kasus positif
covid-19.
"Karena itu, kami meminta masyarakat semakin waspada dan disiplin dengan protokol kesehatan," tambah dia.
Baca:
Bertambah 1.446, Kasus Positif Covid-19 di DKI Mencapai 145.427
Data Pemprov DKI menunjukkan 42,4 persen kasus positif pada 4 Juni hingga 6 Desember berasal dari klaster keluarga. Detailnya, 58.011 kasus positif covid-19 dari 5.719 klaster.
Sebagai perbandingan, klaster perkantoran mencapai 5,7 persen pada periode yang sama. Terdapat 1.477 klaster perkantoran dengan 7.853 kasus positif.
Anies terus mengingatkan warga Jakarta untuk menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Juga menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).
Jumlah kasus konfirmasi positif virus korona (covid-19) di DKI Jakarta terus bertambah. Penambahan kasus positif mencapai 1.466 pada Senin, 7 Desember 2020.
"Total kasus positif di DKI Jakarta menjadi 145.427 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia lewat keterangan tertulis, Senin, 7 Desember 2020.
Untuk mencegah penularan covid-19, pemerintah melalui #
satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)