medcom.id, Jakarta: Kebijakan kantong plastik berbayar tak berdampak signifikan mengubah perilaku konsumen. Harga kantong plastik yang murah membuat konsumen lebih memilih membayar ketimbang harus membawa kantong sendiri.
Pantauan metrotvnews.com di sebuah mini market di bilangan Bambu Apus, sejumlah konsumen tetap rela dikenai biaya tambahan Rp200 per kantong plastik untuk belanja. Menurut salah satu konsumen harga tersebut masih sangat terjangkau.
"Rp200 masih terlalu murah, saya bayar saja. Saya berusaha mengurangi kantong (plastik), kalau dulu belanja food/non-food plastiknya dipisah, sekarang digabung saja," kata Iwan, salah satu konsumen Alfamart kepada Metrotvnews.com, di Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016)
Pramuniaga di mini market tersebut mengiyakan. Setelah kebijakan plastik berbayar tak ada perubahan signifikan perilaku konsumen. Meskipun awalnya banyak konsumen yang mempertanyakan perihal penggunaan uang kantong plastik itu.
"Saya selalu kasih tahu, kantong plastik berbayar uangnya untuk pemerintah. Sekarang mereka tidak ada yang komplain," imbuh Yudi, salah satu pramuniaga Alfamart.
Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per buah. Langkah itu dilakukan mulai 21 Februari 2016 bertepatan Hari Peduli Sampah Nasional. Kantong plastik berbayar untuk mengurangi limbah plastik.
Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih ujicoba di sejumlah kabupaten/kota. Jika tidak ada masalah, ketentuan itu terus berlanjut antara lain dengan akan diatur berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
medcom.id, Jakarta: Kebijakan kantong plastik berbayar tak berdampak signifikan mengubah perilaku konsumen. Harga kantong plastik yang murah membuat konsumen lebih memilih membayar ketimbang harus membawa kantong sendiri.
Pantauan metrotvnews.com di sebuah mini market di bilangan Bambu Apus, sejumlah konsumen tetap rela dikenai biaya tambahan Rp200 per kantong plastik untuk belanja. Menurut salah satu konsumen harga tersebut masih sangat terjangkau.
"Rp200 masih terlalu murah, saya bayar saja. Saya berusaha mengurangi kantong (plastik), kalau dulu belanja food/non-food plastiknya dipisah, sekarang digabung saja," kata Iwan, salah satu konsumen Alfamart kepada
Metrotvnews.com, di Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016)
Pramuniaga di mini market tersebut mengiyakan. Setelah kebijakan plastik berbayar tak ada perubahan signifikan perilaku konsumen. Meskipun awalnya banyak konsumen yang mempertanyakan perihal penggunaan uang kantong plastik itu.
"Saya selalu kasih tahu, kantong plastik berbayar uangnya untuk pemerintah. Sekarang mereka tidak ada yang komplain," imbuh Yudi, salah satu pramuniaga Alfamart.
Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per buah. Langkah itu dilakukan mulai 21 Februari 2016 bertepatan Hari Peduli Sampah Nasional. Kantong plastik berbayar untuk mengurangi limbah plastik.
Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih ujicoba di sejumlah kabupaten/kota. Jika tidak ada masalah, ketentuan itu terus berlanjut antara lain dengan akan diatur berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)