medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI ingin membangun puluhan ribu rumah susun sederhana sewa. Namun, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ragu keinginan itu terwujud karena masalah lahan. Masalah yang selalu sama.
"Kalau (bangun) 7.000 (unit rusun) bisa gusur 15.000 sampai 20.000 (orang) tuh. Tapi kalau yang penyewa enggak mau kita kasih, suruh pulang kampung," jelas Ahok, sapaan akrab Basuki, Senin (3/2/2015).
Sebelumnya, Pemprov DKI kebut revitalisasi sungai dan waduk pada 2015. Pemerintah Provinsi DKI berkeinginan membangun rumah susun sebanyak mungkin. Namun, Ahok memprediksi hanya 7 ribu unit rusun yang bakal terealisasi pada 2015.
Rusun tersebut diperuntukkan warga yang selama ini menempati kawasan ilegal seperti bantaran kali. Pemukiman ilegal membuat bibir luas sungai semakin menyempit. Daya tampung air pun berkurang dan menyebabkan banjir. Akan tetapi, Pemprov DKI tidak bisa hanya menggusur warga.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI ingin membangun puluhan ribu rumah susun sederhana sewa. Namun, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ragu keinginan itu terwujud karena masalah lahan. Masalah yang selalu sama.
"Kalau (bangun) 7.000 (unit rusun) bisa gusur 15.000 sampai 20.000 (orang) tuh. Tapi kalau yang penyewa enggak mau kita kasih, suruh pulang kampung," jelas Ahok, sapaan akrab Basuki, Senin (3/2/2015).
Sebelumnya, Pemprov DKI kebut revitalisasi sungai dan waduk pada 2015. Pemerintah Provinsi DKI berkeinginan membangun rumah susun sebanyak mungkin. Namun, Ahok memprediksi hanya 7 ribu unit rusun yang bakal terealisasi pada 2015.
Rusun tersebut diperuntukkan warga yang selama ini menempati kawasan ilegal seperti bantaran kali. Pemukiman ilegal membuat bibir luas sungai semakin menyempit. Daya tampung air pun berkurang dan menyebabkan banjir. Akan tetapi, Pemprov DKI tidak bisa hanya menggusur warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)