medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1188 atau 47 persendari 2528 bangunan Sekolah Negeri di Jakarta kurang baik atau rusak. Sekolah itu tersebar di lima wilayah kota dan berbagai tingkatan, baik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah menengah atas (SMA).
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengakui perbaikan bangunan sekolah di Ibu Kota belum maksimal. Perbaikan akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kondisi gedung yang kurang baik mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. "Memang ada 47 persen sekolah jelek di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).
Pihaknya akan hati-hati menggunakan anggaran APBD DKI agar tepat sasaran. Ia tidak mau kasus uniterruptible power supply (UPS) yang harganya mencapai Rp 1,2 triliun terulang. Padahal, barang tersebut tidak dibutuhkan sekolah. "Makanya saya bilang, bagaimana mungkin kita beli UPS, padahal bangunan sekolah banyak yang rusak," ujarnya.
Penerapan sistem e-budgeting sendiri diharapkan bisa meminimalisir anggaran siluman yang tiba-tiba muncul. Salah satu sekolah yang dalam kondisi rusak adalah SMP 159 Tambora, Jakarta Barat. Pihak sekolah bahkan meminta Ahok untuk meninjau langsung kondisi sekolah. "Kami sudah lihat kok, kita sudah punya data sekolah rusak," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman menambahkan, rencana usulan renovasi bangunan sekolah dilakukan 2016. Ia menyarankan kepada pihak sekolah yang bangunannya rusak mengatur jam belajar pagi dan petang. "Kita akan ajukan dalam APBD 2016 untuk rehabnya," ujar Arie.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1188 atau 47 persendari 2528 bangunan Sekolah Negeri di Jakarta kurang baik atau rusak. Sekolah itu tersebar di lima wilayah kota dan berbagai tingkatan, baik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah menengah atas (SMA).
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengakui perbaikan bangunan sekolah di Ibu Kota belum maksimal. Perbaikan akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kondisi gedung yang kurang baik mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. "Memang ada 47 persen sekolah jelek di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).
Pihaknya akan hati-hati menggunakan anggaran APBD DKI agar tepat sasaran. Ia tidak mau kasus uniterruptible power supply (UPS) yang harganya mencapai Rp 1,2 triliun terulang. Padahal, barang tersebut tidak dibutuhkan sekolah. "Makanya saya bilang, bagaimana mungkin kita beli UPS, padahal bangunan sekolah banyak yang rusak," ujarnya.
Penerapan sistem e-budgeting sendiri diharapkan bisa meminimalisir anggaran siluman yang tiba-tiba muncul. Salah satu sekolah yang dalam kondisi rusak adalah SMP 159 Tambora, Jakarta Barat. Pihak sekolah bahkan meminta Ahok untuk meninjau langsung kondisi sekolah. "Kami sudah lihat kok, kita sudah punya data sekolah rusak," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman menambahkan, rencana usulan renovasi bangunan sekolah dilakukan 2016. Ia menyarankan kepada pihak sekolah yang bangunannya rusak mengatur jam belajar pagi dan petang. "Kita akan ajukan dalam APBD 2016 untuk rehabnya," ujar Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)