Pekerja sedang menyelesaikan proses pembangunan proyek jalur kereta Light Rail Transit (LRT) di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (3/6). MI/Pius Erlangga.
Pekerja sedang menyelesaikan proses pembangunan proyek jalur kereta Light Rail Transit (LRT) di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (3/6). MI/Pius Erlangga.

PSI Nilai Orasi Prabowo Soal LRT Fiksi

Fauzan Hilal • 05 Juli 2018 06:04
Jakarta: Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang kepemudaan Dedek Prayudi menyebut tudingan Ketua Umum Partai Gerindra soal LRT hanya fiksi. Sebab, data yang diumbar Prabowo jauh dari kenyataan.
 
Politikus yang akrab disapa Uki ini menyebut pernyataan Prabowo keliru jika mengacu pada data resmi Kementerian Perhubungan.
 
"Kemenhub sudah merilis data resmi pembiayaan pembangunan LRT. Apa yang dikatakan Pak Prabowo semua tidak terbukti, alias keliru. LRT Jabodetabek maupun Palembang termasuk yang paling murah dibandingkan negara lain, bahkan di Palembang nomor dua terendah," kata Uki dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Juli 2018.

Namun, Uki mengakui LRT Jakarta cenderung lebih mahal, tapi hal ini tidak dapat disimpulkan ada tindakan mark up dalam proyek itu. 
 
"LRT Jakarta relatif lebih mahal karena kerumitan lokasi dan harga pembebasan lahan. Jarak yang pendek pun masih separuh harga dari LRT di Calgary, Kanada, yang sejajar dengan tanah. LRT Jakarta relatif lebih tinggi harganya, tapi harus dilihat dulu kenapa tinggi. Mark up? Korupsi? Jangan-jangan ini kesimpulan novel fiksi," sindir Uki.
 
Uki menilai Prabowo telah menyebarkan informasi keliru melalui orasinya. Ia menantang mantan Danjen Kopassus itu membuktikan ucapannya dengan data. 
 
"Pak Prabowo, kalau tidak ingin disebut tukang sebar hoaks, harus segera klarifikasi pernyataannya, keluarkan data yang ia punya. Kalau memang keliru, harus secara jantan meminta maaf. Kami meyakini politikus sekelas Pak Prabowo adalah seorang yang pemberani, termasuk mempertanggungjawabkan omongannya," jelas Uki.
 
Uki mengingatkan oposisi untuk hadir sebagai solusi pembangunan untuk meraih simpati publik, bukan menjadi masalah pembangunan. "Dibutuhkan kemampuan untuk menganalisa permasalahan pembangunan untuk hadir sebagai solusi pembangunan, dari situlah simpati publik diraih. Bukan malah jadi masalah pembangunan, orasi tanpa data," tutup Uki.
 
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  mengaku mendapat indeks harga LRT sedunia dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Harga termahal untuk satu kilometer pembangunan LRT hanya USD8 juta. Sedangkan  pembangunan serupa di Indonesia dibanderol USD40 juta. Padahal proyek LRT Palembang yang digarap oleh PT Waskita Karya hanya menelan anggaran Rp10,9 triliun.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan